Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Microsleep Bisa Terjadi pada Pengendara Sepeda Motor?

ilustrasi motor besar (michelin.in)
Intinya sih...
  • Microsleep bisa terjadi saat berkendara dalam kondisi lelah atau kurang tidur, dan sangat berbahaya terutama bagi pengendara sepeda motor.
  • Mata bisa tetap terbuka saat microsleep terjadi, namun otak tidak benar-benar sadar, menyebabkan kehilangan kontrol dan keseimbangan saat mengendarai motor.
  • Tanda-tanda peringatan microsleep antara lain mata berat, sering berkedip lambat, kesulitan mengingat beberapa detik terakhir, dan rasa kantuk yang tiba-tiba.

Saat berkendara dalam kondisi lelah atau kurang tidur, kamu mungkin pernah merasa seperti melamun sesaat atau kehilangan fokus walau hanya beberapa detik. Nah, kondisi ini dikenal sebagai microsleep, yaitu keadaan di mana otak tertidur dalam waktu sangat singkat, biasanya hanya antara satu hingga tiga puluh detik. Meskipun berlangsung singkat, kondisi ini sangat berbahaya, terutama jika terjadi saat kamu sedang berada di atas kendaraan bermotor.

Microsleep sering dikira hanya terjadi pada pengemudi mobil yang duduk nyaman dalam kabin, tetapi pada kenyataannya, pengendara sepeda motor juga sangat berisiko mengalaminya. Bahkan, risikonya bisa jauh lebih fatal karena motor tidak memiliki pelindung fisik seperti sabuk pengaman atau airbag. Kehilangan kesadaran walau hanya beberapa detik saat mengendarai motor bisa berujung pada kecelakaan serius.

1. Microsleep bisa terjadi pada siapa saja

Ilustrasi naik motor (Pexels/Djordje Petrovic)

Microsleep merupakan respon tubuh saat otak sudah terlalu lelah dan butuh istirahat. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja yang kurang tidur, kelelahan setelah aktivitas panjang, atau melakukan perjalanan jauh tanpa henti. Pengendara motor sangat mungkin mengalami microsleep karena tubuh terus terpapar angin, panas, dan kondisi jalan yang monoton, yang semuanya mempercepat rasa kantuk.

Saat microsleep terjadi, mata bisa tetap terbuka, tetapi otak tidak benar-benar sadar. Pengendara tidak lagi mengontrol arah, keseimbangan, atau kecepatan motor. Dalam beberapa kasus, pengendara yang mengalami microsleep bisa tidak menyadari bahwa dirinya sudah berpindah jalur, melewati marka jalan, atau hampir menabrak sesuatu.

2. Tanda-tanda microsleep yang perlu dikenali

Ilustrasi naik motor (wahanahonda.com)

Sebelum microsleep terjadi, tubuh biasanya memberikan beberapa sinyal peringatan. Tanda-tanda yang umum dirasakan antara lain mata yang terasa berat, sering berkedip lambat, kepala mulai terangguk, serta kesulitan mengingat beberapa detik terakhir dalam perjalanan. Ada juga pengendara yang tiba-tiba merasa kaget dan sadar bahwa motor sempat keluar jalur atau hampir menyenggol kendaraan lain.

Jika kamu merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berhenti dan istirahat, meski hanya dalam waktu singkat. Tidur lima belas menit di tempat yang aman sudah jauh lebih baik daripada memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan dalam keadaan mengantuk.

3. Cara mencegah microsleep saat berkendara motor

Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)

Microsleep bisa dicegah dengan manajemen tubuh dan waktu yang baik. Pastikan kamu cukup tidur sebelum melakukan perjalanan, terutama jika akan menempuh jarak jauh. Hindari berkendara dalam waktu yang terlalu lama tanpa berhenti. Usahakan untuk beristirahat setiap dua jam sekali agar tubuh tetap segar.

Selain itu, konsumsi air putih atau minuman berkafein seperti kopi bisa membantu meningkatkan kewaspadaan, meskipun hanya bersifat sementara. Hindari berkendara saat malam hari jika tubuh terasa lelah, karena pada waktu tersebut tubuh secara alami lebih mudah mengantuk.

Gunakan helm yang memiliki ventilasi baik agar kepala tetap dingin dan tidak cepat mengantuk akibat udara pengap. Jika memungkinkan, cari tempat teduh untuk sekadar peregangan, cuci muka, atau tidur singkat sebelum kembali melanjutkan perjalanan. 
 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us