Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi klaim garansi motor (freepik.com/prostooleh)

Intinya sih...

  • Aksesori elektrik aftermarket bisa mengganggu sistem kelistrikan motor dan membatalkan garansi resmi.

  • Mengganti knalpot racing dapat mempengaruhi sistem emisi dan berakibat pada gugurnya garansi mesin motor.

  • Perubahan suspensi atau ban bisa berdampak pada keseimbangan motor dan menyebabkan penolakan klaim garansi.

Banyak pemilik motor yang langsung tergoda untuk menambahkan aksesori begitu unit baru tiba di garasi. Mulai dari spion model bar-end, lampu LED aftermarket, hingga knalpot racing, semuanya tampak menarik untuk membuat tampilan dan performa motor semakin keren. Tapi ada satu kekhawatiran yang kerap muncul, "Apakah aksesori tambahan bisa membuat garansi motor jadi hangus?" Pertanyaan ini penting, apalagi jika motor masih dalam masa garansi resmi dari dealer atau pabrikan.

Garansi motor bukan sekadar formalitas. Fungsinya adalah sebagai perlindungan bila motor mengalami kerusakan karena cacat produksi, bukan karena kesalahan pemakaian. Namun, beberapa pemilik motor justru gak sadar kalau modifikasi sekecil apa pun bisa berpengaruh pada status garansi. Jadi, sebelum terlalu semangat menambahkan aksesori, sebaiknya pahami dulu hal-hal yang bisa membatalkan garansi. Berikut beberapa poin penting yang wajib diketahui.

1. Aksesori elektrik aftermarket bisa mengganggu sistem kelistrikan

ilustrasi motor (unsplash.com/Panha Kang)

Salah satu hal yang paling sering jadi pemicu hangusnya garansi adalah modifikasi sistem kelistrikan. Penambahan lampu LED, USB charger, atau alarm motor yang dipasang tanpa prosedur standar bisa menimbulkan risiko korsleting. Bila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan motor akibat aksesori seperti ini, garansi resmi biasanya gak lagi berlaku. Alasannya, sistem kelistrikan yang diubah atau disambung tanpa izin dianggap sebagai kelalaian pengguna.

Pabrikan umumnya akan memeriksa jalur kabel dan ECU saat klaim garansi dilakukan. Jika ditemukan jejak modifikasi seperti sambungan kabel baru, terminal lepas, atau sekering tambahan, klaim bisa langsung ditolak. Meski niatnya sekadar membuat motor lebih praktis, hasil akhirnya justru bisa merugikan. Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dulu ke bengkel resmi sebelum memasang aksesori berbasis kelistrikan.

2. Mengganti knalpot bisa mempengaruhi sistem emisi dan garansi mesin

ilustrasi knalpot motor (vecteezy.com/Yulia Gapeenko)

Mengganti knalpot bawaan dengan model aftermarket memang sering dilakukan untuk meningkatkan suara dan performa motor. Tapi, banyak yang gak sadar kalau hal ini juga bisa membuat garansi mesin gugur. Sistem emisi yang sudah diatur pabrikan bisa terganggu ketika aliran gas buang berubah akibat penggunaan knalpot racing. Bahkan dalam beberapa kasus, kerusakan pada piston atau klep bisa ditelusuri kembali ke penggunaan knalpot yang gak sesuai standar.

Pabrikan motor umumnya sudah menguji semua komponen secara menyeluruh, termasuk bagian pembuangan. Jika ada keluhan mesin dan ditemukan knalpot non-standar, maka kemungkinan besar garansi gak akan bisa diklaim. Meskipun terlihat sepele, perubahan pada sistem buang ini punya efek langsung terhadap performa dan ketahanan mesin. Jadi, sebaiknya pertimbangkan matang-matang sebelum mengganti knalpot bawaan.

3. Mengubah suspensi atau ban bisa berdampak pada keseimbangan motor

ilustrasi ban (unsplash.com/David Guliciuc)

Beberapa pengendara senang mengubah tampilan motor dengan mengganti suspensi atau ban. Ban yang lebih lebar atau suspensi yang lebih pendek memang bisa membuat motor terlihat lebih sporty. Namun, ubahan seperti ini ternyata bisa berisiko terhadap garansi, terutama bila motor mengalami masalah handling atau rangka. Sebab, pabrikan menganggap perubahan pada dimensi dan geometris motor sebagai modifikasi yang bisa mengganggu fungsi keseluruhan kendaraan.

Jika suatu hari terjadi kerusakan pada shockbreaker, as roda, atau rangka, dan motor diketahui sudah gak lagi menggunakan ban atau suspensi standar, maka klaim garansi bisa langsung ditolak. Hal ini karena pabrikan mengasumsikan modifikasi tersebut sebagai penyebab langsung atau tidak langsung dari kerusakan. Maka dari itu, lebih baik konsultasikan dulu ke bengkel resmi sebelum memodifikasi bagian yang berkaitan dengan keseimbangan kendaraan.

4. Mengganti ECU atau menggunakan piggyback bisa berdampak fatal

ilustrasi servis motor (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Beberapa pemilik motor ingin meningkatkan performa dengan mengganti ECU standar atau memasang piggyback. ECU adalah otak dari motor injeksi, dan pengaturan bahan bakar serta waktu pengapian semuanya dikontrol lewat perangkat ini. Mengutak-atik ECU tanpa arahan pabrikan bisa menimbulkan risiko besar, terutama jika terjadi overheating, pembakaran gak sempurna, atau boros bahan bakar. Jika rusak, biaya perbaikannya pun sangat mahal dan seringkali gak ditanggung garansi.

Pabrikan biasanya bisa mendeteksi dengan cepat kalau ECU sudah diganti atau disetel ulang. Log sistem akan menunjukkan adanya parameter yang gak sesuai dengan standar bawaan. Maka dari itu, penggunaan piggyback atau remap ECU harus sangat hati-hati, apalagi kalau motor masih dalam masa garansi. Pilihan paling aman adalah menunda modifikasi performa hingga masa garansi selesai.

Menambahkan aksesori pada motor memang bisa membuat tampilan dan kenyamanan berkendara jadi lebih baik, tapi ada risiko yang gak boleh diabaikan. Salah satunya adalah potensi hangusnya garansi, apalagi jika modifikasi dilakukan tanpa mempertimbangkan aturan pabrikan. Hal-hal kecil seperti sambungan kabel atau ubahan knalpot bisa jadi penyebab gagalnya klaim garansi.

Sebelum menambahkan aksesori apa pun, pastikan sudah memahami batasan dan kebijakan garansi dari pabrikan. Konsultasi ke bengkel resmi juga bisa membantu agar modifikasi tetap aman dan gak mengganggu garansi. Kalau garansi masih aktif, sebaiknya utamakan modifikasi yang gak mengubah struktur dan sistem utama motor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team