Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dilema Mudik Naik Motor, Kangen Kampung Tapi Bahaya Mengintai di Jalan

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akhirnya mengizinkan masyarakat untuk mudik. Syaratnya pemudik harus sudah mendapatkan dua kali vaksin COVID-19 dan booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kebijakan ini pun langsung disambut hangat masyarakat. Maklum sudah dua tahun terakhir mereka dilarang mudik karena pandemik COVID-19. Beragam cara untuk mudik pun disiapkan, salah satunya dengan sepeda motor.

Bahkan Presiden Joko Widodo dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden 18 April 2022 memprediksi jumlah pemudik yang akan menggunakan sepeda motor mencapai 17 juta. 

Padahal mudik naik motor itu sangat tidak disarankan. Sebab sepeda motor, terutama yang bermesin kecil, tidak didesain untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Selain itu stamina biker juga belum tentu kuat menempuh perjalanan mudik.

Tapi kenapa banyak orang nekat mudik dengan sepeda motor ya?

1. Alasan mudik naik motor

Ilustrasi arus mudik (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi arus mudik (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

IDN Times sempat bertanya kepada seorang pemudik yang menggunakan motor nernama Reyhan Firdaus. Ia mudik dari Jakarta Barat ke Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 130 kilometer.

"Mudik naik motor itu seru dan menyenangkan, selain itu lebih praktis dan murah juga biayanya," katanya saat ditemui, Rabu (18/4/2022). 

"Jalanan jadi makin ramai, terus suka liat orang yang bawa tulisan-tulisan aneh dan kocak di motor. Ada juga orang yang memodifikasi motornya pakai tambahan kayu, buat meletakkan barang-barang bawaan," kata dia.

Tahun ini Reyhan mudik sendirian. Biar tidak kesepian di jalan, ia menyiasatinya dengan  mencari teman sebelum berangkat mudik.

"Kalau bisa cari temen mudik barengan yang searah, misalnya bisa lewat media sosial. Tujuannya biar riding lebih tenang karena ada temannya, sekaligus menambah teman baru juga," katanya.

Menurutnya rasa kesetiakawanan antarbiker yang mudik terasa lebih kuat. Suasana akrab antarbiker ini jarang sekali ia temui saat motoran di Jakarta sehari-hari.

2. Apa saja yang harus disiapkan sebelum mudik?

Ilustrasi Bengkel yang Ramai (Dok. IDN Times)
Ilustrasi Bengkel yang Ramai (Dok. IDN Times)

Reyhan mengatakan mudik naik motor itu gak bisa langsung gaspol. Sebab motor harus diservis atau dicek terlebih dahulu. Tujuannya supaya perjalanan mudik jadi nyaman dan aman. Sebab ini adalah perjalanan jarak jauh.

"Motor pasti saya servis dulu sebelum mudik, sekalian mengecek panel instrumen motor juga, apakah ada lampu indikator malfungsi yang menyala atau tidak," lanjut Reyhan.

Senada dengan Reyhan, Nurjito selaku Kepala Bengkel AHASS Wahana Artha, Ciputat, Tangerang Selatan, mengatakan kalau motor yang akan dipakai mudik harus diservis terlebih dahulu.

"Harus melakukan servis lengkap dan ganti oli mesin juga busi agar performa motor prima," buka Nurjito saat dihubungi IDN Times (18/4/2022).

Nurjito juga mengingatkan para pemudik yang akan naik motor melakukan pengecekkan pada semua kondisi komponen yang habis karena pemakaian dan unsur keselamatan.

"Seperti kampas rem, ban, v-belt (matic), rantai dan gear (motor bebek/sport), masih layak pakai atau enggak. Kalau sekiranya sudah gak layak pakai ya lebih baik diganti dulu," wantinya.

Oh iya, Reyhan juga memberikan tips untuk melakukan servis atau penggantian komponen motor dari jauh-jauh hari.

"Saya biasanya maksimal banget itu servis motor seminggu sebelum berangkat, apalagi kalau ada komponen seperti kampas rem atau ban yang baru diganti. Tujuannya biar komponen-komponen tersebut bisa menyesuaikan dulu, seperti kampas rem menyesuaikan bentuk disc," kata pria yang doyan modifikasi ini.

Selain itu, kalau kamu servis motornya mendekati waktu Lebaran, sudah pasti antreannya bakal panjang. "Bengkel itu biasanya H-15 Lebaran, pasti penuh terus," ucap Nurjito.

3. Masalah yang sering terjadi di motor saat perjalanan mudik

ilustrasi mendorong motor mogok (Pexels.com/Gijs Coolen)
ilustrasi mendorong motor mogok (Pexels.com/Gijs Coolen)

Mengingat perjalanan mudik biasanya jauh dan memakan waktu lama, kondisi motor yang gak diservis atau dirawat tentu saja lebih rawan mengalami masalah di jalan. Nurjito pun menjelaskan beberapa masalah yang kerap terjadi pada motor di perjalanan mudik.

"Ada beberapa misalnya motor mogok karena busi mati atau oli habis. Selain itu masalah-masalah umum lainnya seperti ban bocor, v-belt putus, atau rantai sampai lepas," kata Nurjito.

Beberapa masalah tersebut bisa kamu antisipasi dengan melakukan servis motor sebelum mudik. Ganti sparepart yang memang sudah seharusnya diganti. Lebih baik keluar duit untuk mengganti sparepart dari pada motormu jebol dalam perjalanan mudik nanti, kan? 

4. Jarak maksimal yang sebaiknya ditempuh

ilustrasi touring (IDN Times/Dwi Agustiar)
ilustrasi touring (IDN Times/Dwi Agustiar)

Selain harus menyervis motor terlebih dahulu, masih ada hal lain yang harus dilakukan biker yang ingin mudik, yakni memperhatikan jarak tempuh. Sebab semakin jauh jarak tempuhnya, semakin tersisa pula motornya, dan semakin lelah juga tubuhmu.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan sampai saat ini tidak ada aturan mengenai batasan jarak tempuh untuk pemudik dengan sepeda motor. Karena tidak ada aturan batasan jaraknya, maka jarak berapapun dibolehkan selama bikernya kuat.

"Sampai sekarang belum ada aturan mengenai hal ini, jarak dalam menggunakan sepeda motor ditentukan oleh kelayakan motor dan kekuatan stamina si pengendara," ucap Agus. Tetapi ia menyarankan agar melakukan istirahat setiap kelipatan 2-2,5 jam perjalanan, minimal 15-30 menit biar tubuh tetap fit saat perjalanan.

"Lakukan peregangan otot dan istirahat agar tubuh kembali rileks dan fit. Dengan melakukan peregangan itu maka aliran darah menjadi lancar, sehingga kita tidak mengantuk karena oksigen yang mengalir ke otak jadi penuh," kata pria berkacamata ini.

5. Motor yang paling nyaman buat mudik

Ilustrasi mudik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Ilustrasi mudik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Karena pemudik biasanya menempuh jarak yang jauh dan perjalanannya membutuhkan waktu berjam-jam, Agus menyarankan pemudik menggunakan motor matic. Sebab motor matic lebih nyaman dikendarai. 

"Karena hanya bagian tangan yang mengoperasikan kendaraan, sehingga bagian kaki tidak bekerja. Namun memang banyak juga yang memilih motor jenis sport, karena tenaganya yang biasanya lebih kuat apalagi saat melibat jalan menanjak," ucapnya.

Namun kalau kamu mengejar kenyamanan selama perjalanan, motor matic memang pilihan yang sangat tepat. Selain itu motor-motor matic juga biasanya dibekali bagasi yang besar sehingga kamu bisa menyimpan lebih banyak barang.

6. Jangan memaksakan diri

Ilustrasi arus mudik (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi arus mudik (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Memang tidak ada larangan mudik naik motor, tapi kalau ada opsi lain sebaiknya jangan. Sebab mudik naik motor, apalagi motor bermesin kecil, sangat berbahaya dan terlalu banyak faktor risikonya. Apalagi kalau kamu mudiknya berboncengan dan membawa anak pula. Sebaiknya pikirkan masak-masak.   

"Semua kendaraan tentunya memiliki risiko saat di jalan, namun sepeda motor merupakan kendaraan yang paling berisiko karena tubuh kita tidak dilindungi oleh bagian kendaraan tersebut," kata Agus Sani.

Berbeda dengan naik mobil atau kendaraan lain, di mana tubuh kita lebih terlindungi kalau terjadi kecelakaan di jalan. Maka dari itu, penggunaan safety gear yang lengkap sangat diperlukan ketika riding naik motor, apalagi yang jarak tempuhnya jauh.

So, silakan dipikir-pikir lagi ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

5 Detail Servis Motor yang Kerap Terlewat, Padahal Menentukan Umur Mesin

19 Des 2025, 21:42 WIBAutomotive