Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Helm Cepat Rusak

Helm bukan hanya pelengkap, tapi perlindungan utama saat berkendara. Selain menjaga kepala dari benturan, helm juga memberi kenyamanan di jalan. Sayangnya, banyak orang tanpa sadar melakukan kebiasaan yang bikin helm cepat rusak.
Dari cara menyimpan hingga perawatan yang salah, semua itu bisa mengurangi umur helm dan efektivitasnya. Yuk, hindari lima kesalahan berikut agar helm tetap awet dan berfungsi maksimal!
1. Sering digantung di spion

Kebiasaan menggantung helm di spion memang terlihat praktis, terutama saat parkir atau sedang terburu-buru. Namun, tanpa disadari, cara ini bisa merusak busa bagian dalam helm dan membuatnya cepat kempes. Selain itu, visor atau kaca helm juga rentan tergores akibat gesekan dengan spion. Jika dilakukan terus-menerus, helm jadi kurang nyaman dipakai dan perlindungannya berkurang.
Agar lebih aman, sebaiknya simpan helm di bagasi motor, terutama karena banyak motor keluaran terbaru sudah memiliki bagasi yang cukup luas untuk menampung helm. Jika bagasi tidak cukup, alternatif lainnya adalah menitipkan helm di tempat penitipan saat parkir, sehingga helm tetap terjaga dan tidak mudah rusak.
2. Jarang dibersihkan

Membersihkan helm mungkin terdengar sepele, tetapi kebiasaan ini sangat penting. Helm yang jarang dibersihkan bisa menyebabkan kotoran dan keringat menumpuk, membuat busanya cepat rusak dan menimbulkan bau tak sedap.
Selain itu, kotoran yang menempel bisa memicu masalah kulit seperti ketombe, gatal, atau jerawat. Agar tetap bersih dan nyaman dipakai, sebaiknya cuci bagian dalam helm secara rutin, minimal dua minggu sekali.
3. Mencuci dengan deterjen keras

Menggunakan deterjen keras untuk mencuci helm sangat tidak disarankan karena dapat merusak lapisan pelindung luar dan membuat warna helm cepat pudar. Selain itu, sisa deterjen yang tertinggal di busa helm bisa menyebabkan iritasi kulit saat digunakan.
Agar lebih aman, gunakan deterjen cair dengan bahan yang lembut atau sampo bayi. Bahan yang lebih ringan akan membantu membersihkan helm tanpa merusak materialnya.
4. Menjemur di bawah sinar matahari langsung

Setelah dicuci, banyak orang menjemur helm langsung di bawah terik matahari agar cepat kering. Padahal, panas berlebihan bisa merusak material helm, membuat busa bagian dalam mengeras, dan menyebabkan retakan pada lapisan luar.
Untuk menjaga kualitas helm, sebaiknya jemur di tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara baik. Bisa juga menggunakan kipas angin atau angin alami agar helm tetap kering tanpa merusak bahan pelindungnya.
5. Membiarkan helm basah terlalu lama

Helm yang basah akibat hujan atau keringat sebaiknya segera dikeringkan. Jika dibiarkan terlalu lama, kelembapan di dalam helm bisa memicu bau apek dan pertumbuhan jamur pada busa helm. Selain mengganggu kenyamanan, jamur juga bisa menyebabkan gatal atau iritasi pada kulit kepala.
Agar helm tetap bersih dan bebas jamur, segera lap bagian luar dan dalamnya dengan kain kering, lalu angin-anginkan di tempat terbuka hingga benar-benar kering sebelum digunakan kembali.
Merawat helm dengan baik tidak hanya membuatnya lebih awet, tetapi juga menjaga kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Hindari kebiasaan seperti menggantung helm di spion, jarang membersihkannya, mencuci dengan deterjen keras, menjemur di bawah sinar matahari langsung, dan membiarkannya basah terlalu lama. Dengan perawatan yang tepat, helm akan tetap dalam kondisi prima dan memberikan perlindungan maksimal setiap kali digunakan.