Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Rem Motor Sering Berdecit Saat Hujan?

Ilustrasi rem motor  (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Air membentuk “film” tipis yang bikin kampas selip lalu bergetar
  • Kotoran, pasir, dan lumpur jadi “amplifier” suara rem saat basah
  • Material kampas, kondisi cakram, dan setelan kaliper menentukan rem gampang decit atau tidak
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah nggak, lagi hujan-hujan aman, lalu setiap kali rem ditekan muncul bunyi “ciiit” yang bikin malu dan bikin curiga. Padahal sebelum hujan remnya halus, tidak ada gejala aneh, dan daya pengereman masih terasa normal. Ini kejadian yang sangat umum di motor harian.

Kabar baiknya, decit saat hujan sering kali bukan tanda rem rusak. Biasanya itu efek kombinasi air, kotoran, dan perubahan gesekan di permukaan cakram atau tromol. Namun tetap ada beberapa kondisi yang perlu kamu waspadai supaya tidak telat servis.

1. Air membentuk “film” tipis yang bikin kampas selip lalu bergetar

Ilustrasi rem motor  (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Saat hujan, air menempel di cakram atau masuk ke rumah tromol. Air ini membentuk lapisan sangat tipis (film) yang mengubah karakter gesekan antara kampas dan permukaan rem. Ketika kamu menarik tuas, kampas mencoba “menggigit” piringan, tapi karena ada film air, ia sempat selip mikro lalu menggigit lagi—berulang sangat cepat.

Pola selip-gigit inilah yang memicu getaran frekuensi tinggi, dan getaran itu terdengar sebagai decit. Pada rem cakram, fenomena ini sering terasa di awal pengereman setelah melewati genangan. Pada rem tromol, bunyinya bisa lebih “nyaring” karena air dan debu terperangkap di dalam rumah tromol, bikin proses pengeringan lebih lambat.

2. Kotoran, pasir, dan lumpur jadi “amplifier” suara rem saat basah

Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)

Hujan bukan cuma membawa air, tapi juga memindahkan kotoran jalan: debu halus, pasir, lumpur, dan residu minyak. Ketika partikel ini masuk ke area rem, ia bisa terselip di antara kampas dan cakram/tromol. Dalam kondisi kering, sebagian partikel mudah rontok. Tapi saat basah, partikel bisa “nempel” dan membentuk pasta tipis yang membuat permukaan rem tidak rata secara mikro.

Ketidakrataan inilah yang membuat kampas lebih mudah bergetar dan menimbulkan bunyi. Makanya ada motor yang kalau lewat jalan berlumpur bunyinya makin parah, lalu hilang sendiri setelah beberapa kali pengereman dan kondisi kembali kering. Bunyi ini biasanya tidak berbahaya jika pengereman tetap pakem dan tidak ada getaran aneh di tuas.

3. Material kampas, kondisi cakram, dan setelan kaliper menentukan rem gampang decit atau tidak

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Tidak semua kampas rem punya karakter yang sama. Kampas semi-metallic atau yang cenderung “keras” sering lebih mudah mengeluarkan bunyi dibanding kampas organik, terutama saat basah. Selain itu, cakram yang permukaannya sudah bergaris halus, sedikit bergelombang, atau ada “glazing” (permukaan licin mengkilap karena panas) juga membuat kampas lebih gampang bergetar.

Pada rem cakram, kondisi kaliper juga berpengaruh: pin slider yang kering, piston yang mulai seret, atau kampas yang dudukannya kotor bisa membuat kampas tidak menekan secara rata, sehingga lebih mudah menimbulkan resonansi suara. Pada rem tromol, pegas dan cam yang kotor dapat membuat sepatu rem “nyangkut” sedikit lalu lepas, menambah peluang bunyi saat basah.

Kesimpulannya, rem motor sering berdecit saat hujan karena air mengubah gesekan, kotoran memperparah getaran, dan karakter kampas serta kondisi komponen menentukan seberapa mudah bunyi muncul. Selama rem masih pakem, catatan paling aman adalah: lakukan pengereman ringan beberapa kali untuk mengeringkan permukaan, bersihkan area rem saat sempat, dan waspadai jika bunyi disertai rem ngempos, getar kuat, atau daya pengereman menurun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kenapa Bau dari Luar Masuk ke Mobil Padahal Jendela Sudah Tertutup?

08 Des 2025, 12:05 WIBAutomotive