Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia saat ini belum secara resmi mengumumkan mengenai insentif atau subsidi untuk sepeda motor listrik seperti pada 2024, di mana ada subsidi sebesar Rp7 juta yang mampu mendongkrak penjualan kendaraan listrik roda dua.
Dengan adanya insentif tersebut, penjualan sepeda motor listrik terbukti meningkat dari 11 ribu unit pada 2023 menjadi 63 ribu unit pada 2024.
Namun, pencapaian tersebut kembali menurun pada awal 2025. Penjualan kuartal I-2025 hanya menyentuh angka 2 ribu unit, jauh dari target pemerintah 200 ribu unit hingga akhir tahun. Hal ini diduga karena calon konsumen menahan diri dan menunggu kepastian program subsidi kembali dihadirkan tahun ini.
"Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi sepeda motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen," kata CEO dan Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo, Kamis (22/5/2025).
Raditya mengatakan, saat ini yang mendesak adalah kejelasan dari pemerintah, apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak. Keputusan itu penting untuk segera diumumkan, setidaknya paling lambat pada semester I-2025.
"Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia," ujarnya.
Meski begitu, Raditya meyakini sepeda motor listrik punya masa depan cerah ke depannya, meski pun pemerintah melanjutkan subsidi atau tidak.
"Produk kami, MAKA Cavalry, dirancang dengan kualitas dan performa yang sesuai dengan harapan masyarakat. Terlepas dari keputusan akhir mengenai subsidi, yang krusial bagi kami dan seluruh ekosistem adalah kejelasan kebijakan subsidi," tutur dia.