Pengereman ABS Bisa Kurangi Risiko Kecelakaan hingga 27 Persen!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak situasi di jalan yang bisa memicu kecelakaan, seperti lubang, jalan licin, hingga pengemudi yang tidak mematuhi rambu lalu lintas. Korlantas Polri mencatat sepanjang tahun 2023 setidaknya terjadi 155.000 kecelakaan, sebanyak 66.602 kasus di antaranya melibatkan sepeda motor.
Dari jumlah tersebut, sekitar 61 persen di antaranya terjadi karena human error atau kelalaian manusia. Pada saat yang sama jumlah sepeda motor semakin banyak. Korlantas Polri mencatat per 23 februari 2024 terdapat tak kurang dari 134 juta unit atau 83,5 persen dari total populasi kendaraan.
Semakin banyak kendaraan akan diikuti dengan meningkatkan jumlah kecelakaan. Karena itu harus ada upaya untuk menekan angka kecelakaan, terutama pada sepeda motor. Salah satunya dengan menerapkan sistem pengereman Anti Lock Braking System (ABS).
1. Pengereman ABS efektif menekan angka kecelakaan
Senior Lecturer at Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia Ir. Tri Tjahjono, M.Sc mengatakan sistem pengereman ABS sangat efektif menekan angka kecelakaan. Hal ini ia ungkapkan dalam di Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Otomotif Grup, beberapa waktu lalu.
“Dari riset yang kami dapatkan, fitur pengereman menjadi poin penting dalam komponen kendaraan yang berdampak terhadap keselamatan berkendara. Oleh karena itu, penggunaan ABS menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi dampak kecelakaan," katanya dalam keterangan tertulis.
Fitur ABS, menurutnya, berperan membantu risiko terjatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan, deselerasi juga bisa dilakukan secara optimal tanpa roda terkunci, dan stabilitas pengendara yang lebih terjaga.
Baca Juga: Ciri-ciri Busi Motor Sudah Soak, Tarikan Mendadak Jadi Lemot
2. Pengereman ABS bisa mengurangi risiko kecelakaan hingga 27 persen
Editor’s picks
Tri Tjahjono mengatakan sekitar seperempat dari semua kecelakaan yang relevan dengan pengereman dapat diatasi dengan sistem pengereman ABS. Tri mengklaim berbagai penelitian juga telah mengonfirmasi pengereman ABS dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Bahkan saat ini beberapa negara sudah mewajibkan pabrikan motor menerapkan sistem pengereman ABS pada setiap produk mereka. Negara-negara tersebut yaitu Inggris, Kanada, Thailand, dan Malaysia.
“Keuntungan dari Sepeda motor ABS dapat mengurangi hingga 27 persen kecelakaan. Sebanyak 2.120 jiwa dapat diselamatkan bila mengacu jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas di tahun 2022” kata Tri.
Menurut riset yang dikeluarkan oleh Universitas Indonesia jenis kecelakaan terbanyak sepeda motor di Indonesia didominasi tabrakan belakang dan depan dengan persentase 32 persen dan 22 persen sepanjang tahun 2014-2016. Penelitian tersebut juga menemukan terdapat 58 jenis kecelakaan dengan 26 jenis dapat terhindari bila kendaraan dilengkapi fitur ABS.
3. IMI dukung penerapan ABS di setiap motor
Direktur Mobilitas Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia (IMI) Joel D. Mastana mengatakan pihaknya mendukung upaya untuk meregulasikan penggunaan sistem pengereman ABS pada setiap motor. Sebab ABS terbukti efektif mencegah kecelakaan yang berakibat fatal.
“Teknologi seperti ini penting untuk terus didorong pada sepeda motor yang wajib secara regulasi untuk melindungi masyarakat luas yang sebagian besar mobilitasnya mengendarai sepeda motor. Dalam hal ini fitur ABS yang terbukti membuat ban tidak selip saat pengereman mendadak dan menghindari risiko jatuh. Kami berharap pemerintah dapat melihat teknologi ini sebagai sebuah kebutuhan preventif terhadap risiko kecelakaan pengendara roda dua di jalan raya,” kata Joel.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.