Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pernah Melakukan Kesalahan Ini Saat Lampu Kuning? Berarti Kamu Egois

Ilustrasi lampu merah (Pexels/Tim Gouw)

Lampu kuning pada lampu lalu-lintas adalah sinyal bagi pengendara untuk bersiap berhenti. Namun, tidak sedikit pengendara yang justru salah memahami fungsi lampu kuning ini dan melakukan kesalahan fatal yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Nah, berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pengendara saat menghadapi lampu kuning. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya bisa memicu kecelakaan tapi juga menunjukkan betapa egoisnya pengendara.

1. Mempercepat kendaraan untuk menghindari lampu merah

Ilustrasi lampu merah (Pexels/Diana)

Salah satu kesalahan paling sering yang dilakukan pengendara saat lampu kuning adalah mempercepat laju kendaraan. Padahal lampu kuning peringatan kepada pengendara agar bersiap berhenti. Tapi banyak pengendara melihat melihat lampu kuning sebagai kesempatan terakhir untuk melewati persimpangan sebelum lampu berubah menjadi merah.

Tindakan ini sangat berisiko, terutama jika pengendara tidak memperhatikan kendaraan lain yang mungkin sudah mulai berhenti. Selain itu, mempercepat kendaraan dapat mengurangi kemampuan pengemudi untuk bereaksi terhadap potensi bahaya, seperti pejalan kaki yang menyeberang atau kendaraan dari arah lain yang sudah bersiap jalan. Dalam situasi ini, kecelakaan di persimpangan menjadi lebih mungkin terjadi.

So, lampu kuning harus dipahami sebagai sinyal untuk mengurangi kecepatan dan bersiap berhenti, bukan tanda untuk melaju lebih cepat.

2. Tidak menjaga jarak aman

Kemacetan (seva.id)

Kesalahan lain yang sering dilakukan pengendara adalah tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Ketika lampu kuning menyala, pengendara di depan mungkin tiba-tiba memutuskan untuk berhenti. Jika jarak antara kendaraan terlalu dekat, pengendara di belakang tidak memiliki cukup ruang untuk mengerem  yang dapat menyebabkan tabrakan beruntun.

Kegagalan menjaga jarak aman juga menunjukkan kurangnya antisipasi pengendara terhadap perubahan situasi di jalan. Lampu kuning adalah waktu yang sangat singkat di mana kondisi lalu lintas dapat berubah drastis, sehingga penting bagi pengendara untuk selalu memberikan ruang yang cukup bagi kendaraan di depan untuk berhenti secara mendadak.

3. Membunyikan klakson

Ilustrasi klakson motor (wahanahonda)

Membunyikan klakson saat lampu kuning menyala adalah kebiasaan yang sering dilakukan pengendara yang tidak sabar. Biasanya, klakson dibunyikan untuk mendesak kendaraan di depan agar melaju lebih cepat atau tidak berhenti.

Namun, tindakan ini tidak hanya melanggar etika berlalu lintas, tetapi juga berpotensi membingungkan pengendara lain. Membunyikan klakson di persimpangan dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena pengendara di depan mungkin tertekan dan membuat keputusan yang salah, seperti berhenti mendadak atau melaju tanpa memperhatikan sekitar.

Lampu kuning adalah tanda transisi, bukan momen untuk terburu-buru atau mendesak pengguna jalan lain. Alih-alih membunyikan klakson, fokuslah pada pengendalian kendaraan Anda dan bersiap untuk berhenti dengan aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us