5 Risiko Gadai BPKB Motor, Ini Kemungkinan Konsekuensinya

Jakarta, IDN Times – Pernahkah kamu berpikir untuk menggunakan BPKB motor sebagai jaminan pinjaman? Gadai BPKB motor memang kerap jadi solusi cepat untuk mencari dana mendesak. Namun, sebelum mengambil keputusan, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui.
Risiko-risiko tertentu bisa muncul jika kamu tidak hati-hati saat menggadai BPKB motor. Dalam artikel berikut membahas lebih dalam risiko gadai BPKB motor yang mungkin kamu hadapi. Simak dulu, yuk!
1. Kehilangan hak kepemilikan kendaraan

Risiko gadai BPKB motor yang paling umum yaitu potensi kehilangan hak kepemilikan kendaraan. Sebab, BPKB diserahkan sebagai jaminan dari pinjaman yang didapat. Namun, hal itu dapat terjadi ketika kamu telat membayar pinjaman dari waktu yang telah disepakati.
Ketika kamu sebagai peminjam gagal melunasi utang, besar kemungkinan pihak pemberi pinjaman akan menyita kendaraan. Akibatnya, bisa berujung pada kepemilikan motor yang berpindah tangan. Biasanya, kendaraan tersebut akan dijual untuk menutup pinjamanmu.
2. Beban suku bunga pinjaman yang tinggi

Selain potensi kehilangan hak kepemilikan kendaraan, kamu juga berisiko dibebani suku bunga pinjaman tinggi. Pasalnya, pinjaman yang kamu dapat dari menggadai BPKB motor bersifat jangka pendek. Umumnya, pinjaman seperti ini memiliki risiko lebih tinggi.
Di samping itu, kamu juga masih dikenai biaya administrasi tambahan atas pinjaman yang didapat. Biaya tambahan ini meliputi biaya penilaian, biaya provinsi, dan biaya administrasi lainnya. Seluruhnya harus dibayar bersamaan sehingga nominal uang yang harus dikembalikan jauh lebih besar dari nominal yang dipinjam.
3. Memengaruhi skor kredit

Kamu juga perlu mempertimbangkan skor kredit ketika menggadaikan BPKB. Sebab, untuk menggadaikan BPKB motor kamu perlu melampirkan sejumlah dokumen persyaratan. Salah satunya adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK). Melalui NIK, pihak pemberi pinjaman dapat mengetahui riwayat kredit maupun memberikan skor kredit terhadapmu.
Pihak pemberi pinjaman akan mencatatkan skor kredit yang buruk ketika kamu telat bayar. Skor tersebut akan tercatat di SLIK OJK dan dapat memengaruhi pengajuan pinjamanmu berikutnya. Jadi, sebaiknya kamu membayar tepat waktu untuk menghindari hal ini terjadi.
4. Nilai pinjaman terbatas

Risiko gadai BPKB motor lainnya yang juga wajib kamu tahu adalah nilai pinjaman terbatas. Sebab, akan ada lembaga keuangan yang menilai motormu. Nantinya, lembaga keuangan memberikan pinjaman berdasarkan persentase dari nilai tersebut.
Umumnya, jumlah pinjaman yang kamu dapat lebih rendah dibanding nilai motormu. Hal ini tentu akan merepotkan bila nilai BPKB yang kamu gadaikan belum memenuhi besaran dana yang kamu butuhkan. Oleh karena itu, pastikan kamu telah memperhitungkan dengan matang sebelum menggadaikan BPKB motormu.
5. Potensi berhadapan dengan debt collector

Satu lagi risiko yang mungkin kamu hadapi bila gagal bayar setelah menggadai BPKB motor yaitu berurusan dengan debt collector. Terlebih jika kamu sering mangkir pada saat jatuh tempo pembayaran. Pihak debt collector akan datang ke rumahmu untuk menagih hutang.
Berhadapan dengan debt collector akan menguras energi dan mentalmu jika tidak siap. Sebab, tak jarang pula debt collector akan mengintimidasi debitur. Jika hal ini berlangsung dalam waktu lama bisa juga berisiko mengganggu ketenangan dan berujung pada stres.
Dengan memahami risiko gadai BPKB motor, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak. Jangan biarkan kebutuhan mendesak membuatmu mengabaikan potensi masalah yang bisa timbul. Pastikan kamu mempertimbangkan segala risiko sebelum melangkah lebih jauh. Selain ulasan ini, kamu juga bisa baca info menarik seputar otomotif lainnya di IDN Times.