Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)

Ada beberapa oli yang digunakan di motor matik, salah satunya oli gardan. Namun eksistensi oli ini sering diabaikan. Padahal, seperti oli mesin, oli gardan juga berperan sangat penting dalam sistem transmisi. 

Karena itu jangan pernah mengabaikan oli gardan, kecuali kamu ingin motor matikmu cepat rusak. Nah, berikut tanda-tanda oli gardan motor matik sudah mulai habis dan karenanya harus segera diganti.

1. Suara vising dari area CVT

Ilustrai membersihkan CVT motor (wahanahonda.com)

Salah satu tanda paling jelas adalah munculnya suara bising dari arah box CVT di bagian roda belakang. Suara tersebut bisa berupa decitan, deritan, atau bahkan suara “kletek-kletek” yang cukup mengganggu saat motor dikendarai.

Penyebab suara bising ini adalah oli gardan yang sudah encer dan kehilangan daya pelumasannya. Gesekan antar komponen transmisi tidak terlumasi dengan baik, sehingga kotoran dari logam yang bersirkulasi bersama oli memperparah kondisi tersebut. Akibatnya, permukaan logam menjadi lebih cepat aus.

Jika suara bising ini dibiarkan, komponen seperti gear ratio pada motor matic menjadi rentan rusak. Biaya perbaikan yang dibutuhkan bisa jauh lebih besar dibandingkan hanya mengganti oli gardan secara berkala. Oleh karena itu, segera bawa motor ke bengkel untuk penggantian oli jika kamu mendengar suara bising dari arah CVT.

2. Motor bergetar saat dikendarai

Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)

Tanda lain dari oli gardan yang habis adalah motor yang terasa bergetar, terutama pada bagian bodi dan stang. Getaran ini biasanya disertai suara kasar, terutama ketika motor dipacu pada kecepatan tinggi.

Kondisi ini terjadi karena pelumasan yang tidak sempurna di dalam gardan. Akibatnya, gesekan antar komponen menjadi tidak stabil, sehingga menyebabkan getaran pada motor. Jika motor terasa bergetar saat melaju di jalanan menurun, segera cek level oli gardan Anda.

Pelumas gardan sangat penting untuk menjaga performa transmisi dan komponen lainnya. Jika oli gardan habis atau terlalu encer, kerusakan pada mesin dapat terjadi, dan biaya perbaikannya akan jauh lebih mahal.

3. Performa motor menurun

Ilustrasi naik motor (suzuki.co.id)

 Apabila motor matic Anda mulai kehilangan akselerasi, berjalan lebih lambat, atau kecepatan maksimumnya terasa terbatas, ini juga bisa menjadi tanda oli gardan menipis. Oli yang sudah habis atau tidak optimal membuat transmisi tidak bekerja dengan baik, sehingga kinerja motor menjadi kurang responsif.

Dengan mengganti oli gardan secara teratur, Anda dapat menjaga performa motor tetap optimal. Interval penggantian oli gardan biasanya setiap 8.000-10.000 km, tergantung pada penggunaan motor.

4. Oli gardan terkontaminasi

Ilustrasi mengganti oli motor (gandharoil.com)

Oli gardan yang sudah terkontaminasi akan kehilangan kekentalannya dan menjadi tidak efektif sebagai pelumas. Kekentalan oli gardan motor matic biasanya berkisar antara SAE 90 hingga SAE 140. Namun, seiring waktu, oli dapat terkontaminasi oleh kotoran atau logam hasil gesekan komponen, sehingga tidak lagi layak digunakan.

Jika oli gardan terlihat keruh, encer, atau mengandung partikel kotoran, itu adalah tanda bahwa oli tersebut perlu segera diganti. Menggunakan oli yang sudah terkontaminasi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem transmisi motor matic.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team