Tarikan Motor Menghentak-hentak? Ini Penyebabnya

- Tarikan motor yang menghentak-hentak bisa menjadi tanda masalah teknis serius
- Sistem pembakaran yang tidak berjalan dengan baik menjadi penyebab utama tarikan motor tidak halus
- Gangguan pada sistem transmisi dan sensor penting pada motor injeksi juga dapat menyebabkan tarikan motor tidak stabil
Kalau kamu merasa tarikan motormu sering menghentak-hentak alias gak langsam, terutama pada kecepatan rendah, besar kemungkinan ada masalah pada mesin motormu. Sebab, motor yang sehat tarikannya pasti halus dan smooth.
Karena itu sebaiknya segera lakukan pengecekan. Sebab tarikan motor yang menghentak-hentak gak hanya mengurangi kenyamanan berkendara, tapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah teknis yang lebih serius.
Jika dibiarkan, masalah kecil ini dapat berkembang menjadi kerusakan yang cukup berat dan berdampak pada performa motor secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali beberapa penyebab umum tarikan motor terasa menghentak-hentak agar kamu bisa melakukan tindakan perbaikan atau pencegahan sejak dini.
1. Sistem pembakaran tidak optimal

Penyebab utama tarikan motor menghentak-hentak adalah sistem pembakaran yang tidak berjalan dengan baik. Pada motor, pembakaran terjadi melalui proses pencampuran udara dan bahan bakar yang kemudian dipantik oleh busi. Jika busi sudah aus, kotor, atau rusak, maka percikan api yang dihasilkan menjadi lemah dan tidak stabil. Akibatnya, pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan motor tersendat-sendat saat ditarik gas.
Selain busi, komponen lain seperti karburator pada motor konvensional atau injektor pada motor injeksi juga bisa menjadi sumber masalah. Karburator yang kotor atau injektor yang tersumbat akan menyebabkan campuran bahan bakar dan udara menjadi tidak seimbang, sehingga mesin tidak bisa bekerja secara optimal.
2. Permasalahan pada sistem transmisi

Tarikan motor yang tidak halus juga bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem transmisi. Untuk motor bebek dan sport, rantai yang sudah kendor, aus, atau tidak dilumasi dengan baik bisa menimbulkan hentakan saat motor dijalankan. Rantai yang tidak terjaga kondisinya akan menyebabkan tenaga dari mesin tidak tersalurkan dengan mulus ke roda belakang.
Sementara pada motor matic, sistem CVT memegang peran penting dalam mengatur perpindahan kecepatan. Jika v-belt aus, roller kotor, atau kampas kopling menipis, maka motor akan terasa berat dan menghentak saat gas ditarik. Biasanya, gejala ini terasa jelas saat melaju pelan atau ketika berhenti dan mulai jalan kembali.
3. Gangguan pada sensor atau ECU

Pada motor yang sudah menggunakan sistem injeksi, terdapat beberapa sensor penting yang mengatur performa mesin, seperti Throttle Position Sensor (TPS), sensor MAP (Manifold Absolute Pressure), dan tentunya ECU (Electronic Control Unit) sebagai otak utama. Jika salah satu sensor ini mengalami gangguan atau error, maka data yang dikirimkan ke ECU bisa salah.
Akibatnya, ECU memberikan perintah yang tidak tepat pada sistem pembakaran atau injeksi bahan bakar, yang menyebabkan motor tersendat dan tarikan menjadi tidak stabil. Tanda-tanda lainnya biasanya meliputi konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros, tarikan gas yang terasa tidak responsif, dan bahkan lampu indikator injeksi menyala di dashboard.
So, tarikan motor yang menghentak-hentak bukanlah masalah sepele. Segera bawa motor ke bengkel terpercaya untuk dilakukan pengecekan menyeluruh. Dengan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala, performa motor bisa tetap terjaga dan pengalaman berkendara pun jadi lebih nyaman dan aman.