Waspadai Hal Ini Saat Mengisi Bensin Eceran di Pinggir Jalan

- Mengisi bensin eceran di pinggir jalan masih menjadi pilihan banyak pengendara, terutama di daerah yang jauh dari SPBU.
- Perhatikan kebersihan wadah dan warna bensin sebelum membeli untuk menghindari kualitas buruk dan campuran tidak sesuai.
- Gunakan bensin eceran hanya dalam kondisi darurat, hindari penggunaan berlebih agar mesin kendaraan tetap terjaga performanya.
Mengisi bensin eceran di pinggir jalan masih menjadi pilihan banyak pengendara, terutama di daerah yang jauh dari SPBU. Botol-botol berisi bensin berwarna kekuningan itu mudah ditemukan di warung atau kios kecil, dan sering kali menjadi penyelamat bagi pengendara yang hampir kehabisan bahan bakar. Namun, di balik kepraktisannya, bensin eceran juga menyimpan sejumlah risiko yang perlu diwaspadai agar tidak merugikan kendaraan.
Masalah utama dari bensin eceran bukan hanya soal harga yang bisa lebih mahal, tetapi juga soal kualitas dan kebersihannya. Tidak sedikit pengendara yang mengalami penurunan performa mesin, tersendat saat digas, atau bahkan mogok setelah mengisi bensin dari penjual eceran. Hal ini bisa terjadi karena bensin yang dijual tidak selalu terjamin mutunya dan bisa tercampur dengan air atau kotoran. Berikut beberapa hal penting yang perlu diwaspadai sebelum kamu memutuskan untuk mengisi bensin di pinggir jalan.
1. Perhatikan kebersihan wadah dan warna bensin

Sebelum membeli, pastikan wadah tempat bensin disimpan tampak bersih dan tertutup rapat. Jika bensin disimpan di botol bekas air mineral atau jeriken kotor, kemungkinan besar kualitasnya sudah menurun. Bensin yang baik memiliki warna bening kekuningan dan tidak keruh. Jika warnanya lebih gelap atau ada endapan di dasar botol, sebaiknya urungkan niat untuk membeli. Kotoran halus dan air yang tercampur di dalam bensin dapat menyebabkan penyumbatan pada karburator atau injektor, membuat pembakaran tidak sempurna.
2. Waspadai kemungkinan campuran yang tidak sesuai

Beberapa penjual eceran tidak jujur dan mencampurkan bensin dengan bahan lain seperti minyak tanah atau air untuk menambah volume dan keuntungan. Campuran seperti ini bisa merusak komponen mesin, menurunkan tenaga, dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Bila kamu curiga bensin terasa “aneh”, misalnya kendaraan terasa berat, gas tersendat, atau suara mesin berubah, sebaiknya segera kosongkan tangki dan isi ulang dengan bensin dari SPBU resmi. Jangan menunggu kerusakan lebih parah yang justru bisa membuat biaya perbaikan membengkak.
3. Gunakan bensin eceran hanya dalam kondisi darurat

Bensin eceran sebaiknya dijadikan pilihan terakhir, bukan kebiasaan. Gunakan hanya jika memang tidak ada SPBU di sekitar dan tangki sudah hampir kosong. Setelah itu, segera isi ulang di SPBU terdekat untuk mengganti bahan bakar dengan yang lebih bersih. Kamu juga bisa membawa jeriken berstandar aman untuk mengantisipasi perjalanan jauh agar tidak bergantung pada bensin eceran. Dengan begitu, kendaraan tetap terjaga performanya dan kamu bisa berkendara tanpa rasa khawatir.
Mengisi bensin eceran memang praktis, tetapi jangan sampai kepraktisan itu mengorbankan kesehatan mesin kendaraan. Sedikit lebih waspada dan selektif bisa membuat mesin lebih awet, irit, dan terhindar dari masalah yang sebenarnya bisa dicegah.


















