Wuih, Honda Stylo Dimodif untuk Edukasi Buta Warna

- Honda Stylo dimodifikasi untuk meningkatkan awareness buta warna
- Proyek Inclusivision memungkinkan orang dengan color deficiency mengekspresikan warna
Jakarta, IDN Times - Honda Stylo dapat dimodifikasi sesuka kemauan pemiliknya. Namun, baru-baru ini muncul modifikasi Honda Stylo yang bisa dibilang lain dari biasanya karena modifikasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan awareness berupa edukasi mengenai buta warna.
Melalui Inclusivision Project, diharapkan modifikasi Honda Stylo ini dapat mengubah pemahaman yang kurang tepat mengenai buta warna.
1. Kurang sesuai

Menurut dr. Andreas Surya Anugrah, terminologi kata "buta warna" di Indonesia masih kurang sesuai. Kebanyakan orang mengartikan kalau buta warna itu benar-benar buta, jadi tidak memahami warna sama sekali.
"Padahal sebenarnya buta warna itu lebih tepatnya disebut sebagai color deficiency, yaitu berkurangnya kemampuan untuk mengenali warna. Itu pun dua warna pada buta warna parsial. Biasanya kombinasi dua warna, jadi tidak seluruh warna dia tidak mampu melihat," ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).
2. Inclusivision Project

Inclusivision Project sendiri memberikan ruang untuk orang-orang yang mempunyai color deficiency untuk mengekspresikan warna yang diinginkan. Proyek ini dimulai dari kolaborasi Honda Stylo dengan Reza Arap Octovian yang juga memiliki color deficiency.
Pada kerja sama tersebut, Honda Stylo yang dimodifikasi memberi perbandingan antara hasil modifikasi berdasarkan warna yang dipilih dan dilihat oleh Reza Arap. Tujuannya agar masyarakat mulai mendapatkan pengalaman melihat warna dari perspektif orang yang memiliki color deficiency.
3. Menjadi edukasi

Saat ini, video digital kolaborasi dengan Reza Arap di akun welovehonda telah mendapatkan lebih dari 9 juta views di YouTube dan lebih dari 55 juta views di TikTok.
"Menurut saya proyek kali ini impact-nya akan lebih luas karena menampilkan proses dan kemudian output-nya dapat dilihat langsung sehingga lebih mudah dicerna masyarakat. Harapan saya semoga edukasi ini berkelanjutan sehingga efeknya bisa lebih luas lagi," tutur Andreas.