3 Ribu Pekerja Amazon di Jerman Mogok Kerja, Tekan Kesepakatan Upah

Pemogokan massal yang melumpuhkan operasi pengiriman secara signifikan terjadi di tiga gudang utama Amazon, yaitu Bad Hersfeld, Dortmund, dan Frankenthal, sehingga menghambat proses sortir dan pengiriman pesanan pelanggan selama puncak Black Friday. Serikat buruh Verdi sengaja memilih lokasi-lokasi strategis ini karena merupakan pusat pemenuhan pesanan terbesar milik Amazon di Jerman, yang menangani volume tertinggi secara nasional dan menjadi tulang punggung logistik e-commerce.

Walkout serentak juga merebak ke enam fasilitas pengiriman lainnya, yakni Graben, Koblenz, Moenchengladbach, Rheinberg, Werne, dan Winsen. Total ada sembilan gudang terdampak dan berpotensi menunda pengiriman ribuan paket belanja daring. Aksi ini dirancang khusus untuk mengganggu alur pengiriman pesanan Black Friday di seluruh jaringan logistik Amazon Jerman, memaksimalkan tekanan ekonomi pada perusahaan saat penjualan mencapai puncaknya

"Untuk rekan-rekan kami, setiap hari terasa seperti Black Friday karena intensifikasi kerja dan praktik upah sewenang-wenang," kata anggota dewan eksekutif nasional Verdi, Silke Zimmer, dilansir Investing.

Serikat buruh Verdi secara tegas menuntut Amazon agar segera menyelaraskan struktur upah pekerja gudangnya dengan standar kesepakatan kolektif yang berlaku di sektor ritel dan pesanan melalui pos Jerman. Mereka menilai gaji saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri secara keseluruhan, sehingga pekerja kesulitan memenuhi kebutuhan hidup layak di tengah biaya hidup yang terus meningkat.​

Kampanye pemogokan ini merupakan bagian dari aksi global "Make Amazon Pay" yang berlangsung dari Jum'at (28/11/2025) hingga Senin (1/12/2025), di mana ribuan pekerja dan pendukung di enam benua bersatu menekan perusahaan atas pelanggaran hak buruh, dampak lingkungan, dan ancaman terhadap demokrasi. Verdi sendiri telah bertahun-tahun mendorong kesepakatan upah kolektif secara menyeluruh di seluruh wilayah Jerman untuk memastikan perlindungan pekerja jangka panjang.​

Verdi menyoroti pekerja gudang menghadapi tekanan kerja konstan akibat kebijakan manajemen Amazon yang menuntut produktivitas ekstrem setiap hari, bukan hanya selama musim belanja puncak, sehingga tuntutan utama difokuskan pada perbaikan kondisi kerja yang adil, termasuk pengurangan intensifikasi kerja dan praktik pengupahan yang tidak konsisten.

Amazon secara resmi menyatakan, pemogokan yang dilakukan ribuan pekerjanya pada Jumat tidak berdampak signifikan terhadap pemrosesan dan pengiriman pesanan pelanggan Black Friday. Perusahaan telah menyiapkan armada pekerja yang kuat dengan sekitar 40 ribu karyawan tetap di berbagai pusat logistiknya sepanjang Jerman, sehingga operasi pengemasan dan distribusi paket tetap berjalan tanpa hambatan besar.​

Perusahaan e-commerce raksasa asal AS tersebut juga telah merekrut tambahan 12 ribu pekerja musiman khusus untuk mengantisipasi lonjakan pesanan selama periode Natal 2025, yang mulai dikerahkan sejak Oktober hingga akhir Desember 2025. Amazon menegaskan, struktur upahnya sudah kompetitif dibandingkan standar pasar Jerman dan operasi secara keseluruhan tetap lancar meski ada gangguan lokal.