Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amazon Bakal PHK 14 Ribu Karyawan Global, Fokus pada Teknologi AI

Amazon (unsplash.com/Bryan Angelo)
Amazon (unsplash.com/Bryan Angelo)
Intinya sih...
  • Pemangkasan 14 ribu posisi korporat untuk efisiensi operasional
  • Adopsi teknologi AI dan restrukturisasi manajemen yang lebih ramping
  • Rencana pemutusan hubungan kerja hingga 30 ribu posisi dengan dukungan bagi karyawan terdampak
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan teknologi Amazon mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) global terhadap sekitar 14 ribu posisi di sektor korporat. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar perusahaan yang didorong oleh adopsi teknologi akal imitasi (AI) dan efisiensi operasional.

Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa (28/10/2025), menandakan babak baru dalam upaya Amazon mengurangi birokrasi dan memperkuat investasi di ranah AI. Rencana ini diperkirakan masih akan dilakukan dengan pemangkasan tenaga kerja lebih lanjut pada tahun depan.

1. Pemangkasan tenaga kerja korporat sebanyak 14 ribu posisi untuk efisiensi

ilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Amazon resmi mengumumkan pengurangan sekitar 14 ribu jabatan korporatnya. Senior Vice President People Experience and Technology Amazon, Beth Galetti mengatakan, langkah ini bertujuan untuk membuat perusahaan lebih ramping dan menghilangkan birokrasi yang tidak perlu.

"Pengurangan yang kami umumkan hari ini merupakan kelanjutan dari upaya memperkuat perusahaan dengan mengurangi birokrasi dan mengalihkan sumber daya ke hal-hal terbesar yang kami pertaruhkan serta kebutuhan pelanggan ke depan," ujar Galetti, dilansir CNBC.

Pengurangan ini mencakup sekitar 4 persen dari total 350 ribu pegawai korporat Amazon di seluruh dunia, dan menjadi salah satu pemangkasan tenaga kerja terbesar oleh perusahaan tersebut.

2. Dampak AI dan restrukturisasi manajemen yang lebih ramping

ilustrasi kecerdasan buatan (AI)
ilustrasi kecerdasan buatan (AI) (freepik.com/alpakavideo)

CEO Amazon, Andy Jassy menegaskan, adopsi AI adalah salah satu faktor utama pemangkasan tenaga kerja ini. Ia menjelaskan, integrasi teknologi AI memungkinkan otomatisasi tugas rutin dan pengurangan lapisan manajemen yang berlebihan.

"Teknologi AI merupakan investasi besar kami, memungkinkan inovasi lebih cepat dari sebelumnya di berbagai segmen pasar," kata Jassy, dilansir India Today.

Ia menambahkan, perusahaan tengah berupaya memiliki struktur organisasi dengan lapisan lebih sedikit untuk meningkatkan responsivitas bagi pelanggan dan bisnis. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadikan Amazon lebih gesit dan fokus pada area strategis, termasuk investasi di infrastruktur AI dan komputasi awan.

3. Rencana pemangkasan tenaga kerja hingga 30 ribu posisi

ilustrasi kantor amazon (www.aboutamazon.com)
ilustrasi kantor amazon (www.aboutamazon.com)

Berbagai laporan menyebutkan, total pemutusan hubungan kerja bisa mencapai 30 ribu posisi korporat, meskipun Amazon hanya mengonfirmasi angka 14 ribu untuk tahap awal. Karyawan yang terdampak diberi waktu 90 hari untuk mencari posisi lain di perusahaan.

"Kami akan mendukung para pegawai selama masa transisi ini dengan paket pesangon, bantuan penempatan kerja, dan manfaat kesehatan," kata Galetti.

Amazon juga mengumumkan, meski mereka melakukan pemangkasan besar-besaran, perusahaan akan tetap merekrut di bidang strategis seperti AI dan komputasi awan. Pemutusan kerja ini terutama mempengaruhi departemen perangkat, iklan, Prime Video, sumber daya manusia, operasi, Alexa, dan Amazon Web Services (AWS).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Purbaya Perluas Insentif PPh 21 DTP ke Sektor Pariwisata, Ini Aturannya

29 Okt 2025, 12:18 WIBBusiness