3 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Ekonomi RI Dinilai Bisa Naik Meski Dunia Krisis

Jakarta, IDN Times - Masa pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah masuk tahun ketiga.
Direktur Eksekutif Segara Institut, Piter Abdullah, mengatakan, periode kedua Jokowi sebagai Presiden diterpa berbagai ancaman, mulai dari pandemik COVID-19 hingga krisis global. Namun, kata dia, Indonesia berhasil keluar dari dampak pandemik COVID-19, terutama di bidang ekonomi.
Menurutnya, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen. Hal itu merupakan angin segar bagi Indonesia di tengah krisis global. Dia mengatakan, pemerintah tengah melakukan berbagai skenario agar Indonesia tak masuk dalam jurang resesi.
"Skenario terbaiknya kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen," kata Piter, Jumat, (21/10/2022).
1. Ekonomi Indonesia berada di titik tengah

Piter menerangkan, berdasarkan data dari International Monetary Fund (IMF), ekonomi Indonesia berada di titik tengah.
Oleh karena itu, dia mendukung Presiden Jokowi yang kerap mewanti-wanti jajarannya untuk hati-hati dalam menghadapi krisis global.
"Pemerintah memang harus memberikan warning, tetapi pemerintah juga harus selalu optimistis secara terukur," kata dia.
2. Moeldoko klaim angka kemiskinan turun pada tiga tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Sebelumnya, pemerintah melalui Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyampaikan capaian kinerja pemerintah 2022. Salah satu capaiannya, Moeldoko mengklaim angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem turun pada 2022.
"Ada perbaikan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, per 22 Maret 2022 angka kemiskinan turun menjadi 9,54 persen atau 26,16 juta orang dari sebelumnya 9,71 persen. Per 21 September anga kemiskinan ekstrem turun 3,79 dari sebelumnya 4 persen," ujar Moeldoko dalam paparannya di kantor KSP Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
3. Moeldoko sebut pemerintah bisa melewati krisis dampak pandemik

Mantan Panglima TNI itu juga menyebut, Indonesia bisa melewati krisis dampak pandemik COVID-19. Ekonomi Indonesia tidak terhantam ke jurang krisis meski adanya pandemik COVID-19.
Menurutnya, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat, India, dan Brasil.
"Capaian ini tidak terlepas dari semangat gotong-royong dan kesadaran tinggi masyarakat untuk terlibat dalam penanganan COVID19. Seperti pelaksanaan protokol kesehatan, vaksin, dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menyampaikan ekonomi Indonesia di kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen. Hal itu dianggap baik karena sejumlah negara perekonomiannya mengalami minus.
"Dibandingkan berbagai negara di dunia, Indonesia masih menempati posisi cukup baik," kata dia.