Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Mudah Membeli Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!

ilustrasi saham (Pexels.com)

Jakarta, IDN Times - Tren membeli saham saat ini mulai banyak dilirik masyarakat. Saham memang bisa menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan. Meski begitu, masih banyak yang belum paham mengenai jual-beli saham.

Dilansir dari idx, saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai dari sebuah perusahaan atau sebuah bukti penyertaan modal. Membeli saham sebenarnya sangat mudah dilakukan.

Namun demikian, tetap ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum membeli saham agar tiak rugi di tengah jalan. Simak cara membeli saham yang baik bagi pemula di bawah ini! 

1. Tentukan terlebih dahulu perusahaan sekuritas

ilustrasi trading saham (pexels.com/Artem Podrez)

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membeli saham yakni menentukan perusahaan sekuritas tempat kamu akan bertransaksi. Perusahaan sekuritas merupakan perantara untuk jual-beli saham saham dan membantu proses pembukaan rekening pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pilihlah perusahaan sekuritas yang terpercaya dan telah memiliki legalitas dari BEI. Kamu bisa melihat daftar perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI melalui situs resmi Otoritas Bursa.

2. Buka rekening dana nasabah

ilustrasi menantau pergerakan saham (Pexels.com/Mayo Fi)

Rekening dana nasabah atau RDN merupakan rekening yang dimiliki oleh para investor untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar modal. Berikut tahapan-tahapan untuk membuka RDN.

  • Siapkan dokumen atau berkas yang dibutuhkan seperti membutuhkan KTP untuk warga negara Indonesia (WNI) atau kartu izin tinggal terbatas (Kitas) dan passpor untuk warga negara asing (WNA), serta nomor pokok wajib pajak (NPWP).
  • Jika pemohon merupakan pelajar yang belum memiliki NPWP, maka dapat melampirkan NPWP milik orang tua. Apabila pemohon merupakan ibu rumah tangga, maka bisa melampirkan NPWP milik suaminya. Siapkan fotokopi bagian depan buku tabungan milik mu dan materai sebanyak dua lembar.
  • Kemudian pilih sekuritas tempat kamu akan membuat rekening tersebut. Kamu bisa memilih bank sekuritas yang sudah mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) .
  • Isi fomulir dan seluruh informasi yang dibutuhkan.
  • Selanjutnya, setorkan deposito awal pada RDN tersebut. Nilai setoran awal dari setiap bank sekuritas berbeda-beda. Umumnya sekitar Rp100 ribu hingga Rp3 juta.

3. Pilih saham yang akan dibeli

ilustrasi investasi saham (dok. IPOT)

Setelah memiliki RDN, kamu bisa langsung membeli saham. Meski begitu, jangan sampai kamu asal membeli saham ya.

Kamu bisa membeli saham lewat aplikasi milik sekuritas. Namun sebelum itu, baca dengan teliti terlebih dahulu laporan keuangan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kinerja perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya. Belilah saham dari perusahaan yang memiliki nilai fundamental baik.

Untuk pemula, kamu bisa membeli saham blue chip atau saham yang dimiliki oleh perusahaan dengan reputasi atau track reccord yang baik. Saham jenis ini nilainya cenderung naik dari tahun ke tahun, sehingga sangat cocok untuk investasi jangka panjang.

Kini, kamu juga bisa lho membeli saham melalui aplikasi seperti Ajaib, Bions, atau Bibit.

4. Pantau pergerakan pasar

Ilustrasi seseorang yang sedang memantau grafik harga saham di suatu exchange di smartphone miliknya (pexels.com/Antoni Shkraba)

Setelah berhasil membeli saham, kamu harus selalu memantau pergerakan pasar. Tak perlu mengecek portofolio setiap hari. Cukup pantau lewat media sosial atau situs berita yang mengulas harga saham untuk mengetahui pergerakan saham kamu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Hana Adi Perdana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us