Down syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21. Kelainan ini biasanya berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental.
Meski tidak bisa disembuhkan, tetapi para penyandang down syndrome bisa diarahkan dan tumbuh dengan baik. Di antaranya bahkan bisa hidup sukses dan mandiri. Contohnya 5 anak di bawah ini yang sukses berbisnins.
John membuktikan pengidap down syndrome bisa melakukan hal yang lebih besar dari orang normal. Pada tahun 2016, ia dan ayahnya merintis sebuah bisnis dan merilis brand "John’s Crazy Socks". Yakni produk kaos kaki dengan motif dan warna nyeleneh. Bidang ini dipilih berdasarkan kegemaran John memakai kaos kaki warna-warni sejak kecil.
Tak disangka, inovasinya ini justru diminati pasar dan sukses besar. Bahkan pada tahun pertama, ia berhasil meraih omset hingga 1,4 miliar dollar AS atau Rp 18,6 triliun. Dari pendapatan tersebut, ia menyisihkan 30 ribu dollar AS untuk disumbangkan ke badan amal.
Siapa sangka kalau karya tembikar indah ini lahir dari tangan seorang pemuda down syndrome? Christian Royal mulai menyukai kerajinan tembikar saat mencoba membuatnya untuk tugas homeschooling.
Dari sana, ia mengembangkan bakatnya hingga berhasil meluncurkan label kerajinannya sendiri yang diberi nama "Christian Royal Pottery". Kedua orang tuanya, Helen dan Mike, mengatakan banyak pembeli yang terharu dan terinspirasi dengan apa yang dilakukan Christian.
Blake Pyron merupakan salah satu penyandang down syndrome asal Sanger, Texas, Amerika Serikat. Namun, ia tak terbebani dengan kondisinya yang berkebutuhan khusus dan justru terpacu untuk terus maju.
Hasilnya, ia dan ibunya Mary Ann Pyron, berhasil membuka sebuah food truck bernama "Blake's Snow Shack". Truk makanan ini menjual es serut dengan berbagai topping saus yang bisa dipilih dan diambil langsung oleh pembeli.
Usahanya berkembang pesat dengan aktif mengikuti banyak festival makanan. Tak jarang ia berbagi pengalaman serta cerita inspiratif kepada para pelanggannya. Ia bahkan memberikan bantuan kepada sesama penyandang down syndrome yang juga ingin merintis usaha.
Produk "21 Reasons Why" adalah sebuah clothing line bentukan Madeline Stuart, seorang model asal Australia yang menyandang down syndrome. Meski sering diremehkan karena keadaannya, karya yang ia ciptakan gak bisa dipandang sebelah mata. Stuart bahkan turut serta dalam New York Fashion Week.
Nama brand fashion tersebut didedikasikan untuk keistimewaannya dan penyandang kromosom 21 lainnya. Hingga kini, ia masih aktif mengikuti pameran dan menjadi model runaway bagi berbagai merek fashion ternama.
River Bend Gallery merupakan galeri foto milik Geoffrey Mikol yang berada di Galena, Illinois, Amerika Serikat. Ketertarikan Mikol pada alam dan fotografi ternyata membuahkan karya luar biasa dan banyak diapresiasi. Ia pertama kali memamerkan hasil bidikannya di Chicago-area Art Show saat masih kuliah.
Akibat keuletan dan passion yang dipunya, ia sukses membuka galeri sendiri pada 2016. Hasil fotonya tak sekadar dicetak dan diletakkan dalam bingkai, tetapi secara kreatif diaplikasikan pada benda-benda tak biasa. Misalnya seperti tatakan gelas, puzzle, dan lain sebagainya.
Ini baru sebagian kecil kisah sukses para penyandang down syndrome. Terlepas dari keadaan dan keterbatasan yang dimiliki, semua orang terlahir istimewa dan punya potensi besar jika mau menggali kemampuan diri. Kamu pernah menemukan kisah inspiratif serupa di sekitarmu? Jangan lupa berbagi di kolom komentar, ya!