Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Intinya sih...

  • Pasar saham fluktuatif, tetap tenang saat harga turun
  • Investasi saham butuh kesabaran, fokus pada pertumbuhan jangka panjang

Bagi banyak orang, urusan keuangan kerap menjadi persoalan emosional. Ketakutan dan kecemasan bisa memengaruhi cara seseorang mengambil keputusan finansial, terutama dalam hal investasi saham. Agar bisa membangun kekayaan jangka panjang, penting untuk menghadapi rasa takut tersebut terlebih dahulu.

Jaspreet Singh, pembawa acara “The Minority Mindset”, membagikan tips penting untuk membantu calon investor mengatasi ketakutan terhadap pasar saham. Dalam salah satu video YouTube terbarunya, ia menjelaskan lima strategi sederhana, namun ampuh yang bisa diterapkan siapa pun, baik pemula maupun investor berpengalaman.

Berikut di antaranya sebagaimana dilansir Nasdaq.

1. Terima bahwa pasar saham bisa sangat tidak terduga

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Pasar saham kerap mengalami fluktuasi ekstrem. Harga indeks bisa naik tinggi hari ini, lalu anjlok keesokan harinya. Salah satu contohnya adalah saham Meta yang sempat turun dalam waktu sebulan, sebelum akhirnya naik kembali.

Reaksi panik terhadap perubahan ini sering kali membuat investor baru menjual saham mereka terlalu cepat. Bahkan Warren Buffett pernah melakukan kesalahan serupa saat pertama kali terjun ke pasar saham.

Perlu diingat bahwa fluktuasi adalah hal wajar dalam investasi. Jangan terburu-buru menjual aset saat harga turun. Tetap tenang dan tahan portofoliomu hingga kondisi pulih.

2. Bangun kekayaan dengan kesabaran

Ilustrasi seorang wanita memerhatikan pergerakan pasar saham (freepik.com)

Menurut Singh, keuntungan nyata di pasar saham hanya diraih oleh mereka yang memahami arti kesabaran. Pasar memang sesekali mengalami penurunan tajam—dikenal sebagai “bear market”—namun dalam jangka panjang, indeks seperti S&P 500 terus menunjukkan tren kenaikan.

Data historis menunjukkan, setelah disesuaikan dengan inflasi, S&P 500 tumbuh rata-rata 6,5–7 persen per tahun. Ini membuktikan investasi saham adalah permainan jangka panjang, bukan skema cepat kaya.

Fokuslah pada pertumbuhan jangka panjang dan abaikan pergerakan harian pasar. Intinya, kesabaran adalah kunci.

3. Manfaatkan penurunan pasar untuk membeli saham

Ilustrasi penurunan nilai saham (freepik.com)

Ketika pasar menurun, banyak orang merasa takut, padahal kondisi ini justru bisa menjadi momen terbaik untuk membeli saham dengan harga diskon. Singh menekankan, penurunan bukan sinyal bahaya, melainkan peluang.

Warren Buffett bahkan pernah berkata, “Berita buruk adalah teman terbaik investor. Itu memungkinkan kamu membeli masa depan Amerika dengan harga murah.”

Pesan penting: Jangan terpengaruh sentimen negatif pasar. Saat harga turun, itu saat yang tepat untuk mulai membeli.

4. Pilih strategi investasi yang sesuai

Ilustrasi seorang pria memerhatikan grafik finansial (freepik.com)

Tidak semua strategi investasi cocok untuk semua orang. Singh menyarankan agar investor menyesuaikan pendekatan dengan kemampuan dan ketersediaan waktu masing-masing.

Jika tidak punya banyak waktu atau pemahaman mendalam soal perusahaan, berinvestasi di indeks seperti S&P 500 adalah opsi aman. Indeks ini mencerminkan performa 500 perusahaan teratas di AS dan mewakili banyak sektor industri. Kenali kapasitasmu, jika belum mahir, pilih reksa dana indeks yang minim risiko dan hemat waktu.

5. Pahami kondisi keuangan pribadi

Ilustrasi pengelolaan finansial (freepik.com)

Sebelum mulai berinvestasi, pastikan dana yang digunakan bukanlah uang untuk kebutuhan sehari-hari. Singh menyarankan untuk memisahkan rekening menjadi tiga kategori: pengeluaran, tabungan, dan investasi.

Banyak platform investasi kini menyediakan fitur otomatisasi setoran bulanan langsung dari gaji. Ini membantu investor membangun portofolio secara disiplin tanpa mengganggu keuangan harian.

Investasi di pasar saham memang bukan tanpa risiko, namun dengan pengetahuan yang tepat dan strategi yang bijak, ketakutan bisa diubah menjadi peluang. Jangan terburu-buru mengambil keputusan saat pasar bergejolak—tetap tenang, konsisten, dan fokus pada tujuan jangka panjang.

Ingat, kunci keberhasilan bukan pada seberapa cepat kamu mulai, tetapi seberapa konsisten kamu bertahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team