Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Memilih Saham Jangka Panjang yang Menguntungkan

ilustrasi trading saham (pexels.com/Artem Podrez)
Intinya sih...
  • Memilih saham untuk investasi jangka panjang membutuhkan analisis fundamental yang mendalam dan strategi yang berbeda dengan trading harian.
  • Kunci sukses investasi jangka panjang adalah memilih perusahaan dengan fundamental kuat, mengevaluasi laporan keuangan, dan mempertimbangkan tren industri yang berkembang.
  • Memperhatikan dividen, valuasi harga saham, dan konsistensi perusahaan dalam membayar dividen juga penting sebelum memutuskan untuk membeli saham untuk investasi jangka panjang.

Investasi saham jangka panjang menjadi salah satu pilihan untuk mengembangkan aset. Namun, memilih saham untuk disimpan dalam waktu bertahun-tahun bukan perkara mudah. Banyak investor pemula terjebak dengan tren dan rumor, padahal saham untuk investasi jangka panjang membutuhkan analisis fundamental yang mendalam.

Memilih saham jangka panjang berbeda dengan trading harian yang mengandalkan fluktuasi harga. Kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli saham untuk jangka panjang. Berikut empat tips penting yang bisa kamu terapkan.

1. Prioritaskan perusahaan dengan fundamental kuat

ilustrasi membuat rencana investasi (pexels.com/Yan Krukau)

Salah satu kunci sukses investasi jangka panjang adalah memilih perusahaan dengan fundamental yang kuat. Perusahaan dengan laba stabil, utang terkendali, arus kas positif, dan manajemen profesional menunjukkan bahwa bisnisnya berjalan baik dan berpeluang bertahan dalam jangka panjang. Fundamental yang kuat juga menjadi indikasi bahwa perusahaan mampu menghadapi tekanan ekonomi dan persaingan industri.

Kamu bisa mengevaluasi laporan keuangan perusahaan melalui rasio-rasio penting seperti return on equity (ROE), debt-to-equity ratio (DER), dan pertumbuhan pendapatan tahunan. Jangan hanya tergiur oleh perusahaan yang populer di media, tetapi pastikan juga ada data keuangan yang mendukung potensi jangka panjangnya. Analisis ini akan membantumu menghindari saham yang hanya naik sesaat namun rapuh secara struktur bisnis.

2. Pilih sektor industri yang tahan lama

ilustrasi sektor industri (pexels.com/Pixabay)

Tidak semua industri memiliki prospek jangka panjang yang cerah. Untuk investasi jangka panjang, kita harus memilih sektor-sektor yang terus berkembang seiring kebutuhan manusia, seperti sektor kesehatan, teknologi, konsumer primer, atau energi terbarukan. Industri ini cenderung lebih tahan terhadap perubahan siklus ekonomi dan memiliki peluang pertumbuhan yang stabil.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan tren global jangka panjang seperti digitalisasi, transisi energi, atau pertumbuhan populasi. Saham-saham di sektor yang relevan dengan tren tersebut memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertahan dan terus tumbuh dalam puluhan tahun ke depan. Membaca laporan riset pasar atau analisis industri dapat memberikanmu gambaran lebih jelas sebelum mengambil keputusan.

3. Perhatikan dividen yang konsisten

ilustrasi pria memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dividen adalah indikator penting lain yang menunjukkan kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Perusahaan yang mampu membagikan dividen secara konsisten biasanya memiliki arus kas yang stabil dan manajemen keuangan yang baik. Selain itu, pendapatan dari dividen juga bisa menjadi sumber keuntungan pasif tambahan selama kamu memegang saham tersebut.

Namun, jangan hanya melihat besarnya dividen saja. Perhatikan juga rasio payout dan seberapa sehat pertumbuhan laba bersih perusahaan tersebut. Perusahaan yang membayar dividen terlalu besar dari keuntungannya bisa jadi mengorbankan potensi ekspansi bisnis di masa depan. Cari keseimbangan antara dividen yang menarik dan keberlanjutan pertumbuhan bisnisnya.

4. Cermati valuasi saham sebelum membeli

ilustrasi membuat strategi saat trading (pexels.com/AlphaTradeZone)

Meskipun fundamental dan prospek bisnis suatu perusahaan sangat baik, bukan berarti sahamnya selalu layak beli kapan saja. Harga saham bisa saja terlalu mahal dibandingkan nilai wajarnya dan dapat membatasi potensi keuntungan jangka panjang. Oleh karena itu, memahami valuasi sangat penting sebelum memutuskan membeli.

Beberapa rasio valuasi yang bisa digunakan antara lain price to earnings ratio (P/E), price to book value (P/BV), dan discounted cash flow (DCF) analysis. Membeli saham yang undervalued atau dengan harga wajar memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan capital gain di masa depan. Kesabaran dalam menunggu harga yang tepat akan jauh lebih menguntungkan daripada tergesa-gesa membeli di harga puncak.

Memilih saham jangka panjang yang menguntungkan untuk investasi membutuhkan analisis dan strategi matang. Dengan menerapkan empat tips diatas, kamu bisa meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan yang maksimal di masa depan. Selain bijak dalam memilih, kesabaran dan konsistensi juga menjadi kunci dalam membangun kekayaan melalui investasi jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us