Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Ramalan Bank Dunia Terhadap Perekonomian Indonesia

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Istimewa

Jakarta, IDN Times – Laporan Indonesia Economic Quarterly Bank Dunia edisi September 2018 ‘meramal’ perekonomian Indonesia di akhir tahun 2018 dan juga awal 2018.

Ada 7 hal yang diramal Bank Dunia terhadap perekonomian Indonesia, apa saja?

1. Peluang Indonesia mengalami krisis ekonomi kecil

Pexels/Negative Space

Meski ada penurunan pertumbuhan ekonomi karena faktor global, Bank Dunia menyebut peluang terjadinya krisis ekonomi di Indonesia relatif kecil.

"Pada 2018, Indonesia berada di posisi yang lebih kuat. Sekarang Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang lebih kuat," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A Chaves

2. Bank Dunia prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 capai 5,3 persen

theunaustralian.net

Pertama, Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 dan 2019 sebesar 5,2 persen, serta meningkat menjadi 53 persen pada 2020. Angka itu relatif sama dengan proyeksi pemerintah sebesar 5,14-5,21 persen.

"Dan secara bertahap meningkat hingga 5,3 persen pada 2020," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A Chaves di Jakarta, Kamis (20/9).

3. Permintaan dalam negeri yang akan makin kuat

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Permintaan dalam negeri (domestik) Indonesia juga disebut akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

4. Konsumsi swasta yang berlanjut

IDN Times

Konsumsi di sektor swasta dinilai akan terus berlanjut karena beberapa hal, mulai dari nilai inflasi yang stabil, pasar tenaga kerja yang kuat, dan juga penurunan suku bunga pinjaman.

“Meskipun ketidakpastian global meningkat, pandangan terhadap ekonomi Indonesia terus positif. Terbukti dengan konsumsi swasta dan pemerintah yang lebih kuat, yang mengangkat pertumbuhan PDB riil Indonesia menjadi 5,3 persen pada kuartal kedua lalu,” jelas Chaves.

5. Belanja pemerintah yang kian kuat

kemenkeu.go.id

Belanja pemerintah juga diproyeksikan menguat dimana pertumbuhan pendapatan memberikan ruang, baik untuk konsolidasi fiskal maupun belanja tambahan.

"Untuk pertumbuhan investasi, diperkirakan akan tetap kuat seiring dengan berkurangnya ketidakpastian pasca pemilu," kata Chaves.

6. Inflasi di Indonesia pada 2019 mencapai 3,7 persen

Rapat Terbatas untuk menjaga stabilitas rupiah, 14/8 (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Bank Dunia menyebut akan ada pertumbuhan inflasi di Indonesia pada 2019 mencapai 3,7 persen.

“Dari sisi inflasi, Bank Dunia memperkirakan sepanjang 2018 inflasi di Indonesia akan mencapai 3,4 persen dan 3,7 persen pada 2019,” kata Chaves.

7. Neraca transaksi mengalami defisit pada tahun depan

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Untuk neraca transaksi berjalan, diprediksi akan mengalami defisit 2,4 persen terhadap PDB pada 2018 dan defisit 2,3 persen pada 2019. Sedangkan dari sisi defisit anggaran pemerintah, Bank Dunia memprediksi defisit anggaran mencapai 2,1 persen pada tahun ini dan 1,8 persen pada 2019 mendatang.

“Proyeksi Bank Dunia tersebut sudah memperhitungkan normalisasi kebijakan moneter AS yang tengah berlangsung dan juga dampak dari volatilitas yang terjadi di negara-negara berkembang,” ujar Chaves.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us