Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal Ini yang Menyebabkan Ekonomi Dunia Galau

hetanews

Jakarta, IDN Times – Dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Bersatu untuk Rupiah," Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi menjabarkan empat hal yang menyebabkan terjadinya situasi ketidakpastian atau kegalauan ekonomi dunia saat ini.

Apa saja?

1. Pertumbuhan ekonomi yang berat sebelah

Google

Pertama adalah pertumbuhan ekonomi dunia yang berat sebelah, yakni menguatnya Amerika Serikat (AS).

“Ibarat pesawat, hanya satu mesin yang menggerakan, karena ekonomi Amerika yang kuat, negara lain melemah, sehingga investor ragu dengan ketahanan ekonomi dunia," jelas Doddy di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (10/9).

2. Bank Central takut overheating ekonomi

Ilustrasi dolar (Pixabay)

Kedua, lanjut Doddy, dengan situasi ekonomi AS yang maju, Bank Central melihat takut overheating ekonomi, dan jelas Bank Central di manapun sudah mulai mengerem dan terus berlanjut secara konsisten dengan menaikan suku bunganya.

"Justru suku bunga Jepang, Eropa, itu masih lemah. Jika mata uang AS menguat dan tidak punya pesaing lagi, ya dolar terus perkasa. Ini juga faktor ketidakpastian,” ucapnya.

3. Trade worst dan negara berkembang yang bermasalah sumber manajamen ekonomi

IDN Times/Sukma Shakti

Faktor ketiga adalah trade worst.  Terakhir atau keempat adalah kondisi beberapa negara berkembang sedang mengalami masalah--yang banyak bersumber manajemen ekonominya kurang pas.

Menyikapi kegalauan ekonomi dunia ini, Bank Indonesia telah menerapkan tiga bauran kebijakan, antara lain kebijakan moneter, kebijakan mitigasi, dan kebijakan menaikkan suku bunga, di mana ketiganya dimaksudkan untuk menstabilitaskan situasi ekonomi dalam negeri.

"Situasi yang kita hadapi memang situasi yang belum pasti. Kita harus selalu waspada. Yang perlu dilihat bahwa otoritas terkait, baik pemerintah, BI, dan OJK tidak tidur, terus berkoordinasi sehingga langkah-langkah stabilisasi terus berjalan," ujarnya.

"Yang kita sarankan adalah masyarakat tetap tenang, kita ikut konversikan uang kita ke valas, menggunakan produk dalam negeri, lalu untuk liburan keluar negeri kurangi dahulu. Intinya, tolong berbagai pihak masyarakat membantu mencoba mengurangi dominasi dolar," tandas Doddy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us