Indonesia Bentuk Satgas Kerja Sama Mata Uang Lokal
Beberapa negara sudah sepakat tidak saling gunakan dolar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) bersama dengan beberapa pemangku kebijakan membentuk Task Force National Local Currency Settlement (Satgas Nasional LCS) alias Satgas Kerja Sama Mata Uang Lokal pada Rabu (25/5/2022).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan pengembangan transaksi LCS yang diterapkan sejak 2018 telah merangkul beberapa negara untuk bekerja sama yaitu Malaysia, Thailand, Jepang dan Tiongkok.
"Dengan kontribusi yang mendorong tren positif pertumbuhan LCS di pasar keuangan hingga mencapai 868 juta dolar AS pada triwulan I-2022," kata Erwin dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Baca Juga: Ikuti Jejak Tiongkok, Indonesia Mesti Buat Mata Uang Digital Sendiri
Baca Juga: Bye-bye Dolar AS! Perdagangan RI-Malaysia Sepakat Pakai Uang Nasional
1. Pentingnya penggunaan mata uang lokal dalam kerja sama internasional
Erwin juga mengatakan upaya perluasan LCS penting untuk mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang utama (dolar), sehingga menciptakan diversifikasi mata uang yang pada akhirnya dapat meningkatkan stabilitas nilai tukar rupiah.
"LCS juga bermanfaat bagi dunia usaha dalam memberikan natural hedge untuk melindungi dari eksposur nilai tukar, menciptakan biaya transaksi yang lebih murah dan efisien melalui direct rate, serta transfer dana yang lebih cepat," ujarnya.
Baca Juga: Bye-bye! Perdagangan RI-Tiongkok Tak Lagi Pakai Dolar AS