TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Butuh 15 Tahun Buat Vaksin Virus Corona, Bio Farma Cari Lembaga Riset 

Sebagai induk farmasi, Bio Farma akan cari periset vaksin

Ilustrasi vaksin (Dok. ANTARA FOTO)

Jakarta, IDN Times - PT Bio Farma belum dapat membuat vaksin antivirus corona dalam waktu dekat. Induk dari holding farmasi ini sedang mencari lembaga riset untuk proses pembuatan vaksin tersebut.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, menuturkan bukan hal yang mudah membuat vaksin tanpa bantuan lembaga riset. Riset itu pun akan membutuhkan waktu yang panjang.

"Kalau kita bicara bikin vaksin normal di luar kejadian itu lumayan lama, itu butuh waktu 15 tahun (pembuatannya) dari nol. Makanya kita harus bersama dengan lembaga riset sehingga kita tidak dari nol," kata dia di Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga: Resmi Dibentuk, Holding Farmasi Bisa Tekan Impor 15 Persen 

1. Proses paling lama dalam pembuatan vaksin ialah uji klinis

IDN Times / Auriga Agustina

Menurutnya proses yang paling lama dalam pembuatan vaksin yakni melakukan uji klinis. Sehingga, tidak mungkin membuat vaksin tanpa bantuan lembaga riset.

“Kalau mau bikin vaksin itu harus mengembangbiakan dulu virusnya. Yang kita kembangkan sekarang deteksinya dulu. Nanti dikoordinir WHO, kalau dia sudah punya virusnya,” ucap dia.

Baca Juga: Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma Jadi Induknya

2. Bio Farma pernah menjalin kerja sama dengan lembaga riset untuk memproduksi vaksin flubio

IDN Times / Auriga Agustina

Menurutnya, Bio Farma pernah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga riset yang sedang mencari vaksin baru. Langkah ini telah dilakukan oleh Bio Farma dalam proses pembuatan vaksin flubio untuk mencegah virus influenza.

"Perusahaan penemu vaksin ini (lembaga riset) sudah memiliki formulanya, namun tidak mempunyai perangkat untuk melakukan produksi massalnya," ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Holding Farmasi Segera Riset Vaksin Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya