TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir Akan Satukan 85 Bisnis Hotel BUMN dengan Inna Group

Penyatuan bisnis hotel BUMN masih dalam tahap awal

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga mengatakan kementerian akan menyatukan seluruh hotel milik BUMN ke PT Hotel Indonesia Natour atau Inna Group. Saat ini, pihaknya masih melakukan penghitungan total nilai aset hotel yang dimiliki oleh perusahaan BUMN di luar Inna Group.

"Belum kita evaluasi semua, masih proses masih dicek semua. Dihitung asetnya 85 hotel di luar Inna berapa yang lain itu agak panjang agak lama. Tapi niatnya koordinasikan yang bukan core business-nya (BUMN)," kata Arya di Kementerian BUMN, Senin (16/12).

Baca Juga: Kementerian BUMN: Larangan Bikin Anak Usaha Bukan Gara-gara Garuda

1. Skema yang akan digunakan belum ditentukan

IDN Times / Auriga Agustina

Arya mengatakan rencana penyatuan satu hotel ini masih dalam tahap awal, sehingga belum ditntukan skema apa yang akan digunakan. "Masih dicari skemanya, masih prematur," ucapnya.

Kendati begitu, ia menjelaskan ada beberapa skema yang berpotensi dapat digunakan di antaranya mengurangi porsi kepemilikan dan mengintegrasikan ke Inna. Dengan demikian, kepemilikan BUMN hanya tersisa beberapa persen.

2. Ada 85 hotel perusahaan BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/12) (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sebelumnya, Kementerian BUMN menemukan ada 85 hotel yang dimiliki oleh perusahaan BUMN. Padahal, hanya PT Hotel Indonesia Natour perusahaan BUMN yang mengoperasikan bisnis hotel.

Beberapa perusahaan BUMN yang memiliki bisnis hotel di antaranya PT Pertamina, PT Garuda Indonesia dan PT PANN Multi Finance.

Baca Juga: Larangan Pendirian Anak hingga Cicit Usaha BUMN Tak Sampai 3 Bulan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya