Menteri Bahlil: Investasi Tak Boleh Dimonopoli oleh Kelompok Tertentu
Investasi yang masuk harus berimbas kepada UMKM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menegaskan upaya investasi baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari asing diharapkan berkolaborasi dengan pengusaha daerah dan pelaku UMKM. Setiap investasi yang masuk ke Indonesia diharapkan punya peranan untuk mendorong UMKM di sejumlah wilayah di tanah air untuk naik kelas.
“Karena itu saya katakan setiap investasi yang masuk itu berimbas kepada UMKM. Harapan kita adalah gak boleh investasi itu dimonopoli oleh suatu kelompok tertentu,” kata Bahlil usai konferensi pers realisasi investasi triwulan II 2022 di kantor Kementerian Investasi atau BKPM pada Rabu (20/7/2022).
Baca Juga: Realisasi Investasi Semester I Tembus Rp584,6 T, Naik 32,0 Persen
Baca Juga: Gerai Holywings Bakal Dibuka Lagi? Ini Jawaban Bahlil dan Hotman Paris
1. Investasi dikolaborasikan dengan pengusaha maupun pelaku UMKM setempat
Bahlil mencotohkan, jika suatu investasi dilakukan di Sulawesi Tengah, maka mekanisme yang seharusnya dilakukan adalah investor berkolaborasi dengan pengusaha maupun pelaku UMKM yang ada di wilayah setempat.
“Jangan berkolaborasi dengan pengusaha Sulawesi Tengah yang ada di Jakarta. Itu tidak bijak menurut saya. Contohnya, katakanlah perusahaan asing ini membangun kontruksi ya Sebagian proyeknya dberikan kepada mereka (pengusaha setempat). Bisa juga di sektor lain seperti pengusaha local bisa jadi kontraktor tambangnya, atau suplai katering maupun logistik. Harus kolaborasi ya. Jangan perusahaan justru malah membuat anak perusahaan lagi. Kalau seperti itu ya dari dia ke dia terus,” tegas Bahlil.
Baca Juga: Bahlil Klaim Banyak Negara Ingin Investasi di IKN Nusantara