TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala BKPM Percaya Diri Realisasi Investasi 2019 Bisa Tembus Rp792 T

Periode Januari-September 2019 realisasinya sudah Rp601,3 T

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis investasi asing yang masuk ke Indonesia bisa melebihi target investasi 2019 yang ditetapkan sebesar Rp792 triliun. Optimisme itu bukan tanpa alasan. Sebab hingga triwulan III-2019 realisasinya telah mencapai Rp601,3 triliun.

BKPM juga merilis data realisasi investasi periode Januari-September 2019 yang mencapai Rp601,3 triliun, terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp283,5 triliun dan realisasi PMA sebesar Rp317,8 triliun.

"Insya Allah realisasi di tahun 2019 akan melampaui target dari 792 triliun," ujarnya saat ditemui di Komplek Menteri, Widya Candra, Jakarta Selatan, Rabu (25/12). 

Lalu, kapan pencapaian investasi yang masuk ke Indonesia hendak diumumkan oleh BKPM?

Baca Juga: Singapura Minta Kepastian Regulasi Kemudahan Investasi di Indonesia

1. BKPM akan umumkan hasil pencapain investasi 2019 di bulan Januari

IDN Times/Hana Adi Perdana

Dengan selisih yang hanya sekitar Rp100 triliun, Bahlil semakin percaya diri bisa melebihi target. Namun, semuanya bakal diketahui pada Januari 2020, saat realisasi triwulan IV-2019 dan realisasi sepanjang 2020 disampaikan ke publik.

"Tapi berapa angka tepatnya akan diumumkan nanti di Januari awal," tuturnya. 

2. BKPM memprediksi masih ada potensi investasi yang masuk ke Indonesia Rp708 triliun

IDN Times/Arief Rahmat

Rasa optimisme Bahlili itu didasari data masih banyak potensi investasi yang belum bisa terfasilitasi akibat berbagai hambatan usaha. Total potensi investasi yang masuk ke RI mencapai Rp708 triliun. 

Ia menjelaskan, hambatan investasi yang masih dialami para pelaku usaha baik asing maupun lokal ini di antaranya seperti permintaan fasilitas dan insentif tax holiday, dan masalah lahan.

"Terkait dengan persoalan yang disampaikan pak presiden tentang Investasi exissting Rp708 triliun, ini memang izinnya sudah ada semua, tapi belum bisa dieksekusi karena ada beberapa persoalan," tuturnya. 

"Salah satu di antaranya ada lahan, persoalanan perizinan yang tumpang tindih baik di kementerian lembaga maupun di provinsi dan kabupaten kota," katanya lagi. 

Baca Juga: BKPM Catat 190 Kasus Investasi, Mayoritas Terhambat Perizinan 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya