TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Bahlil Ditakut-takuti Mendag Lutfi Saat Awal Jabat Kepala BKPM

Cuma karena Bahlil gak pintar bahasa Inggris

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Bahlil Lahadalia menceritakan kisah awalnya menjabat Kepala BKPM ketika ditunjuk oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Oktober 2019. Ia mengaku sempat ditakut-takuti Muhammad Lutfi, yang kini menjabat Menteri Perdagangan, karena tidak bisa bahasa Inggris.

"Apalagi di BKPM saya ditakut-takuti sama Bang Lutfi 'Lil, itu ngeri di sana, lu harus pintar bahasa Inggris'. Sementara teman-teman tahu bahasa Inggris saya bagaimana kan? Sekarang udah paten bos," kata Bahlil dalam Rapat Kerja Nasional HIPMI 2021, Sabtu (6/3/2021).

Lutfi diketahui pernah menjabat Kepala BKPM di era Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menjabat mulai 16 Mei 2005 hingga 22 Oktober 2009.

Baca Juga: Realisasi Investasi Belum Mencapai Target, Jokowi Sentil Luhut-Bahlil

Sadar latar belakang yang tidak pernah sekolah di luar negeri, membuat Bahlil sempat ragu bakal ditunjuk mengurus investasi seperti sekarang ini. Bahkan, ia mengakui untuk urusan bisnis, tidak pernah berkomunikasi intens dengan pengusaha dari Tiongkok maupun Korea Selatan.

"Ini pengakuan tulus. Karena dalam bayangan saya, kalian kan tahu sendiri, saya gak pernah kuliah di luar negeri, konotasi BKPM ini harus punya jaringan di luar negeri bagus," akunya.

1. Tidak menyangka bakal ditunjuk jadi Kepala BKPM

Istimewa / BKPM

2. Sempat menjadi sopir angkot

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, ini lahir dari keluarga kurang mampu. Ayah Bahlil bekerja sebagai kuli bangunan, sementara sang ibu adalah asisten rumah tangga.

Besar dalam keadaan ekonomi terbatas, membuat Bahlil harus berpikir panjang. Dia lantas membantu orang tuanya dengan berjualan kue.

Saat duduk di bangku SMP dirinya pun sempat menjadi kondektur, dan saat SMEA (setingkat SMA) menjadi sopir angkot. Walau kesehariannya disibukkan dengan mencari nafkah, Bahlil merupakan anak yang berprestasi. Ia pernah menjadi ketua OSIS.

3. Perjuangan masuk perguruan tinggi

IDN Times/ Helmi Shemi

Untuk masuk ke perguruan tinggi, Bahlil terpaksa melakoni berbagai pekerjaan. Dengan usaha kerasnya, anak kedua dari delapan bersaudara itu akhirnya berhasil masuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, Papua.

Semasa kuliah, pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini aktif berorganiasi dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dengan bekal organisasi tersebut, dia terpilih menjadi ketua senat.

Baca Juga: Bahlil Ancam Cabut Insentif Tax Holiday Pengusaha, Mengapa?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya