Garuda Terlilit Utang Rp7,5 Triliun, Pemerintah Cari Solusi
Utang garuda jatuh tempo Juni tahun ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan membantu Garuda Indonesia yang terlilit utang US$500 juta atau sekitar Rp7,5 triliun, dengan masa jatuh tempo Juni 2020. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk membantu Garuda.
"Lead-nya dari Kementerian BUMN. Kami kerja sama terus. Kami sedang memikirkan beberapa alternatif, utamanya untuk sukuk. Kami mencari solusi untuk bantu Garuda, masih in progress. Kami bersama Kementerian BUMN sedang memikirkan jalan keluar untuk Garuda," kata Luky dalam teleconference, Jumat (8/5).
Baca Juga: Imbas COVID-19, Garuda Indonesia Nego Minta Tunda Bayar Sewa Pesawat
1. Garuda bernegosiasi untuk pembayaran sewa
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk melakukan negosiasi untuk menunda pembayaran sewa pesawat akibat tekanan keuangan di tengah pandemik COVID-19. Apalagi biaya dari sewa itu selama ini dinilai cukup tinggi.
"Contoh 777 (Boeing) kami bayar setiap bulan US$1,6 juta. Kami sudah negosiasi dari lama. Hari ini kami punya kesempatan bagus untuk negosiasi karena harga pasar hanya US$800 ribu per bulan," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam RDP dengan Komisi VI, Rabu (29/4).
Baca Juga: Segera Jatuh Tempo, Utang Rp7 T Garuda Bakal Dibayar dengan Utang Baru