Garuda Sulap Pesawat Penumpang untuk Angkut Kargo, Ini Penampakannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, membeberkan strateginya untuk bertahan di tengah pandemik virus corona jenis baru atau COVID-19 ini. Perusahaan pelat merah itu mengubah penerbangan untuk penumpang menjadi penerbangan kargo.
"Kita ada alternatif untuk kargo, yang pertama kita pakai jadwal yang sudah kita peroleh selama ini jadi misalnya ke Ujung Pandang jam 7 pagi dari Cengkareng, maka kita pakai itu dan kita isi dengan kargo," katanya alam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Selasa (29/4).
Hal ini dilakukan karena pemerintah telah melarang maskapai melakukan penerbangan penumpang secara domestik, melalui Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19.
1. Kargo logistik yang diangkut dalam pesawat penumpang sudah mendapat izin
Logistik yang diangkut akan diletakkan di kursi penumpang. Setiap baris kursi, bisa membawa beban maksimal 210 kilogram. Itu dengan asumsi kapasitas setiap kursi diduduki orang dengan berat badan 75 kilogram.
"Kami berhasil mendapatkan persetujuan yang dimanfaatkan maskapai seluruh Indonesia untuk memperbolehkan kargo diletakkan di atas kursi penumpang pesawat. Ada asumsi dasar di setiap 3 kursi bisa ditaruh beban sebesar 210 kilogram," ujarnya.
Berdasarkan gambar yang diterima dari sumber IDN Times, seluruh kursi penumpang Garuda Indonesia telah diisi oleh logistik. Barang-barang yang akan diterbangkan dalam kondisi dibalut agar aman.
Baca Juga: Garuda Pangkas Gaji Karyawan Hingga 50 Persen, Imbas COVID-19
2. Perseroan juga sedang mengajukan extra flight untuk angkutan kargo
Irfan mengatakan Garuda Indonesia akan memfokuskan bisnisnya pada layanan kargo antar kota dan antarnegara. "Ini sesuai dengan pemerintah untuk memastikan layanan barang dan logistik masih berlangsung," kata Irfan.
Perseroan juga sedang mengajukan extra flight untuk angkutan kargo. Mereka juga menawarkan jasa sewa pesawat, seperti yang sudah dilakukan kepada Kementerian BUMN dan BNPB.
3. Masih melakukan penerbangan internasional dengan frekuensi yang diatur ketat
Terlepas dari itu, pihaknya tetap menerbangkan rute internasional. Mulai dari Amsterdam, Jepang, Korea, hingga Australia masih menjadi destinasi penerbangan Garuda.
"Kita terus terbang ke rute yang kita sudah komit seperti Amsterdam, Jepang, Korea, Australia. Secara dinamis kita monitor waktu ke waktu frekuensinya dan waktunya setiap seminggu sekali," ujarnya.
Baca Juga: Meski Sedang Tertekan, BUMN Bidang Transportasi Janji Tidak Ada PHK