TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IBC Bidik Investor AS dan Jepang Jadi Mitra

Nilai investasi industri baterai sebesar 17 miliar dolar AS

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC). Holding BUMN tersebut terdiri dari MIND ID, PT Antam, PT Pertamina, dan PT PLN dengan komposisi saham masing-masing sebesar 25 persen.

"Apa yang sudah kita jalankan sama-sama ini terbukti kalau kita kompak. Kita punya kekayaan nikel yang nilainya hampir 24 persen di dunia. Dengan adanya EV battery ini kita juga membuat Indonesia lebih bersahabat dengan ekonomi hijau," kata Erick dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/3/2021).

Baca Juga: BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 Triliun

1. IBC bermitra dengan CATL dan LG Chem

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Erick mengatakan, IBC telah bermitra dengan Contemporary Amperex Technology (CATL) senilai 5 miliar dolar AS dan LG Chem sekitar 13-17 dolar AS. Kedua perusahaan tersebut akan berinvestasi untuk membuat pabrik baterai mobil listrik.

"Ini perjanjian yang sangat win-win. Di mobilnya kita mengalah, tetapi di motor listriknya, stabilisator baterai kita yang menjadi leading sector. Tidak usah malu karena kita ber-partner dengan global player," kata Erick.

2. IBC membuka peluang kerja sama secara luas

tesla.com

Selain itu, lanjut Erick, IBC juga membuka peluang kerja sama secara luas. Pada pertengahan April, dirinya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perdagangan M Lutfi akan terbang ke Amerika Serikat untuk melihat potensi kerja sama.

"Kami juga ada rencana untuk mendatangi Jepang untuk membahas hal yang sama," tuturnya.

Baca Juga: Menteri Erick Umumkan IBC Terbentuk, RI Menatap Era Kendaraan Listrik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya