TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maskapai Asing tak Jamin Tiket Turun, Praktik Kartel Harus Dituntaskan

Sektor jasa dan neraca berjalan semakin defisit

Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)

Jakarta, IDN Times - Ekonom Indef Didik J Rachbini mengatakan indikasi praktik kartel duopoli yang dibiarkan oleh KPPU dan pemerintah mesti diselesaikan terlebih dahulu. Jika pemerintah bersikeras memasukkan maskapai asing ke dalam negeri, dampaknya ke dalam sistem ekonomi akan lebih rapuh.

"Pendapatan primer di neraca berjalan akan lebih jebol lagi. Sekarang sudah jebol. Sektor jasa semakin defisit, neraca berjalan semakin buruk dalam jangka menengah," ungkap Didik.

Baca Juga: Efek Domino Panjang dari Polemik Mahalnya Tiket Pesawat

1. Maskapai asing tak menjamin harga tiket turun

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Didik menilai, ada potensi industri penerbangan nasional dimanfaatkan oleh pelaku asing, namun belum tentu harga tiket bisa turun. Sebab, banyak penerbangan asing juga tidak efisien.

"Dampaknya pada ekonomi nasional semakin buruk, terutama defisit jasa dan neraca berjalan," ungkapnya.

2. Asas reprositas mengatur penerbangan tingkat internasional

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Didik menjelaskan, pasar penerbangan di tingkat internasional diatur dengan asas reprositas. Pasar domestik di negara yang besar diatur oleh pemerintah sendiri, tidak diberikan kepada pihak asing kecuali.

"Jika maskapai asing masuk, itu sama dengan menyerahkan mentah-mentah peluang pasar yang besar kepada pihak asing," kata Didik.

Baca Juga: Ini 5 Fakta tentang Kartel Perdagangan yang Perlu Kamu Tahu 

3. Pasar penerbangan domestik bersaing sehat pada 2001-2018

IDN Times/Holy Kartika

Menurut Didik, tahun 2001 hingga 2018 pasar penerbangan domestik berjalan dengan persaingan yang sehat. Bahkan, pasar domestik Indonesia jauh lebih efisien daripada airline lain di dunia. Itu adalah hasil kebijakan persaingan yang sehat di mana KPPU sepakat untuk menjalankan persaingan usaha yang baik.

"Ini adalah hasil kebijakan yang menyentuh ke akar masalah, bukan kebijakan instan. Jadi, untuk membangun industri yang bersaing sehat, perlu kembali pada kebijakan persaingan," kata dia.

Baca Juga: KPPU Masih Menginvestigasi Dugaan Kartel Tiket Pesawat dan Kargo 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya