Dampak COVID-19, Qantas PHK 2 Ribu Pekerja Lagi
PHK ini adalah tambahan dari PHK 6 ribu staf di awal tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Maskapai Australia, Qantas, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) tambahan dan rencana outsourcing pada Senin (30/11/2020). Langkah tersebut akan berdampak pada lebih dari 2 ribu pekerjanya yang mengambil peran staf lapangan.
Keputusan itu diambil perusahaan sebagai upaya untuk membatasi kerugian finansial yang dideritanya, sebagaimana dilaporkan BBC, Senin.
Pemutusan hubungan kerja ini merupakan tambahan dari pengurangan 6 ribu staf yang telah diumumkan oleh maskapai itu pada awal tahun ini. Perusahaan mengatakan karyawan yang terkena dampak akan berhak atas paket redundansi dan diberikan dukungan untuk transisi ke pekerjaan baru.
Baca Juga: Qantas Airlines Larang Penumpang Pakai Sepatu Ini
1. Rugi berat akibat pandemik
Qantas mengumumkan kerugian 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun pada Agustus karena terdampak pandemik virus corona (COVID-19) dan pembatasan perbatasan terkait wabah itu. “Sayangnya, Covid telah menjungkirbalikkan penerbangan,” kata Andrew David, kepala eksekutif domestik dan internasional maskapai.
“Maskapai penerbangan di seluruh dunia harus membuat keputusan dramatis untuk bertahan hidup dan kerugian akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat diperbaiki,” tambahnya.
Baca Juga: 10 Maskapai dengan Protokol Kesehatan Terbaik di Asia, Ada Indonesia!
Baca Juga: Bangkrut, Maskapai Asal Thailand Kini Beralih Jual Gorengan