TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Akan Stop Aliran Gas ke Finlandia Mulai Sabtu

Finlandia mendaftar untuk jadi anggota NATO

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Jakarta, IDN Times – Rusia melakukan langkah pembalasan pertamanya terhadap Finlandia setelah anggota parlemen di Helsinki secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Gasum, grosir gas milik negara Finlandia, mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat (20/5/2022) pagi bahwa impor dari Rusia akan dihentikan pada Sabtu.

“Pada sore hari Jumat 20 Mei, Gazprom Export menginformasikan kepada Gasum bahwa pasokan gas alam ke Finlandia berdasarkan kontrak pasokan Gasum akan dihentikan pada Sabtu 21 Mei 2022 pukul 07.00,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC.

Baca Juga: AS Jamin Finlandia-Swedia Aman dari Jegalan Turki untuk Masuk NATO

1. Pasokan gas aman selama beberapa bulan

Ilustrasi kilang minyak Pertamina (Dok. Pertamina)

CEO Gasum Mika Wiljanen mengatakan bahwa perusahaan telah mengantisipasi situasi seperti itu. Ia menegaskan bahwa jika tidak ada gangguan pada jaringan transmisi gas, maka perusahaan akan tetap dapat memasok semua pelanggannya dengan gas dalam beberapa bulan mendatang.

“Gasum akan memasok gas bumi ke pelanggannya dari sumber lain melalui pipa Balticconnector. SPBU Gasum di wilayah jaringan gas tetap beroperasi normal,” ujarnya.

Baca Juga: Finlandia Gak Mau Ada Pangkalan Militer NATO dan Nuklir di Negaranya

2. Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan NATO

Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

Gasum tidak memberikan alasan dari tindakannya tersebut, namun Finlandia dilaporkan telah menolak untuk membayar gas Rusia dalam rubel. Sebelumnya pada April, perusahaan gas milik negara Rusia Gazprom mengatakan kepada Polandia dan Bulgaria bahwa mereka akan menghentikan aliran setelah kedua negara menolak permintaan Rusia untuk membayar pasokan gas dalam rubel.

Langkah itu juga terjadi hanya dua hari setelah Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO. Rusia telah mengancam akan melakukan pembalasan jika negara yang secara tradisional netral itu menjadi anggota aliansi militer Barat tersebut.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Vladimir Putin Hadiri Presidensi G20 di Bali

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya