Yuan Digital Tiongkok Mengancam Posisi Dolar AS
Tiongkok kalahkan AS dalam pengembangan CBDC
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Tiongkok terus menjadi yang terdepan dalam hal inovasi untuk mengembangkan mata uang digital yuan. Bahkan, Tiongkok telah mengalahkan Amerika Serikat (AS) dalam upaya meluncurkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) sendiri.
CBDC adalah uang yang diatur oleh pemerintah tetapi sepenuhnya tersedia secara online. Tiongkok telah meluncurkan yuan digitalnya ke lebih dari satu juta warga negaranya, sementara AS sebagian besar masih fokus pada penelitian.
Kemajuan Negeri Tirai Bambu ini pun disebut bakal mengancam posisi dolar AS sebagai cadangan moneter de facto. Padahal Tiongkok hanya satu dari hampir 80 negara yang sedang membahas peluncuran CBDC masing-masing.
Baca Juga: Tiongkok Bakal Izinkan Turis Asing Gunakan Yuan Digital
1. AS ketinggalan dari Tiongkok
Menurut CNBC pada Sabtu (24/7/2021), Tiongkok telah mengalahkan AS dalam hal proses mengembangkan CBDC.
Hal tersebut terjadi karena dua kelompok yang ditugaskan untuk penelitian CBDC di AS, Inisiatif Mata Uang Digital MIT dan Federal Reserve Bank of Boston, masih mengurai seperti apa mata uang digital bagi orang Amerika. Selain itu, mengingat privasi menjadi perhatian utama, para peneliti dan analis kini mengamati peluncuran yuan digital Tiongkok.
“Saya pikir jika ada dolar digital, privasi akan menjadi bagian yang sangat, sangat penting dari itu,” kata Neha Narula, direktur Inisiatif Mata Uang Digital di MIT Media Lab. “Amerika Serikat sangat berbeda dari China.”
Baca Juga: Bye-bye! Perdagangan RI-Tiongkok Tak Lagi Pakai Dolar AS
Baca Juga: Sebut Bisnis di Hong Kong Berisiko, Tiongkok Sanksi Pejabat AS