TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kunci Luhut dalam Pulihkan Ekonomi di Bali

Salah satunya adalah dengan mempercepat proses vaksinasi

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Bali menjadi wilayah di Indonesia yang perekonomiannya mengalami kontraksi sangat dalam sepanjang 2020 silam, yakni minus 9,3 persen. Pandemik COVID-19 telah membuat perekonomian Bali yang bergantung pada sektor pariwisata tidak berkutik sama sekali.

Oleh sebab itu, pemerintah memberikan perhatian lebih untuk mengembalikan perekonomian kembali seperti saat sebelum pandemik COVID-19.

Berkaitan dengan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada tiga kunci utama guna pemulihan perekonomian Bali dalam jangka pendek.

Apa saja kunci yang dimaksud Luhut tersebut? Berikut uraiannya.

Baca Juga: 3 Hal yang Dicatat Sandiaga Uno selama Berkantor di Bali

1. Pengendalian pandemik COVID-19

Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kunci pertama yang dinilai Luhut bisa menjadi faktor pemulihan ekonomi Bali dalam jangka pendek adalah dengan mengendalikan penanganan pandemik COVID-19 itu sendiri.

"Pengendalian COVID-19 yang semakin baik, tidak hanya di Bali tetapi juga skala nasional," ujar Luhut.

Baca Juga: Sandiaga: 5 Destinasi Superprioritas Harus Belajar dari Bali

2. Percepatan proses vaksinasi di Bali

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Jurus yang kedua adalah dengan percepatan proses vaksinasi di Bali dengan tujuan mempercepat penciptaan herd immunity di kalangan masyarakat.

Luhut mengatakan pemerintah mengalokasikan sebanyak 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca sebagai tambahan untuk vaksinasi di Pulau Dewata. Mantan Panglima Besar TNI tersebut meyakini Bali bisa menjadi zona hijau COVID-19 jika vaksinasi dilakukan dengan cepat dan baik.

"Target vaksinasi di Bali itu sampai bulan depan diupayakan 1,8 juta atau dekat 2 juta orang. Nah kalau itu terjadi, dengan jumlah penduduk 4,3 juta dan yang qualified divaksinasi 3 juta, kalau April Mei kita bisa tambah 1 juta lagi saya kira Bali ini kita bisa anggap sebagai green zone," jelas Luhut.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bakal Buka Gerbang Wisman via Travel Bubble

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya