TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aplikasi Super Raih Pendanaan Seri B Rp405 Miliar

Pendanaan dipimpin oleh Softbank Ventures Asia

Aplikasi Super: Penyalur Sembako di Jawa Timur (Beta). (superapp.id/)

Jakarta, IDN Times - Aplikasi Super baru saja meraih pendanaan seri B sebesar Rp405 miliar melalui Softbank Ventures Asia. Capaian ini melanjutkan raihan pendanaan seria A Aplikasi Super sebelumnya dengan nominal Rp102 miliar.

Dengan demikian, secara total, Aplikasi Super yang merupakan platform social commerce asli Indonesia dengan fokus melayani kota-kota tier dua dan tiga serta pelosok Indonesia, telah mendapatkan pendanaan lebih dari Rp520 miliar sejak pertama kali berdiri.

"Ini menjadikan kami sebagai persuahaan social commerce di Indonesia dengan pendanaan terbesar hingga saat ini," ujar CEO sekligus Co-Founder Aplikasi Super, Steven Wongsoredjo, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: Restrukturisasi, East Ventures Kelola Penuh EV Growth

1. Pendanaan Aplikasi Super melibatkan banyak investor

Aplikasi Super: Penyalur Sembako di Jawa Timur (Beta). (superapp.id/)

Pada pendanaan seri B, Aplikasi Super mendapatkan dukungan dari beberapa investor lama seperti Amasia, Insignia Ventures Partners, Y-Combinator Continuity Fund, Co-Chairman dari Bain Capital, dan pemilik Boston Celtics Stepehen Pagliuca.

Sementara investor baru dalam pendanaan seri B tersebut adalah Partners dari DST Global dan TNB Aura.

Adapun pada pendanaan seri A yang dipimpin oleh Amasia diikuti oleh macam-macam investor seperti Y-Combinator, B Capital, Insignia Ventures Partners, Alpha JWC Ventures, Indonesian FMCG Group UNIFAM, World Bank Managing Director Mari Elka Pangestu dan Arrive, bagian dari perusahaan Roc Nation yang didirikan oleh rapper JAY-Z dan bergerak di bidang music publishing, full-service management, serta entertainment.

Baca Juga: Warung Pintar Dapat Pendanaan Rp 55 miliar

2. Misi Aplikasi Super di Indonesia

Pendiri Aplikasi Super. (dok. Super App)

Di sisi lain, Steven menyampaikan bahwa Aplikasi Super melalui pendanaan yang mereka peroleh ingin menyediakan akses ekonomi yang setara bagi semua masyarakat di Indonesia.

"Harga barang kebutuhan di daerah dan pelosok Indonesia bisa lebih tinggi 200 persen dibandingkan harga barang yang sama di Jakarta. Tapi kemampuan membeli di daerah dan pelosok Indonesia ini biasanya tak sebesar kemampuan masyarakat di area ibu kota," sambung dia.

Steven mengakui bahwa permasalahan itu sudah diketahui sejak lama lantaran bisnis keluarganya yang bergerak di bidang industri ritel di pelosok-pelosok Indonesia.

"Menurut saya ini tak adil ketika seorang ibu di area pelosok Indonesia hanya mampu membeli satu gelas susu, sedangkan dengan jumlah uang yang sama ia bisa membeli dua atau tiga gelas susu di Jakarta. Kami ingin memberikan harga yang adil untuk masyarakat di manapun dan karena itu kami membangun Aplikasi Super," ungkapnya.

3. Distribusi barang masih tidak efisien sehingga harga di pelosok melonjak tinggi

Ilustrasi modal ventura. (Unsplash.com/Markus Winkler)

Di sisi lain, tim pendiri Aplikasi Super menilai bahwa rantai distribusi yang ada saat ini masih belum efisien sehingga belum bisa menimbulkan penyetaraan harga antara di kota besar dengan di pelosok Indonesia.

"Kami melihat ledakan social commerce di Tiongkok dan India memungkinkan tercapainya harga yang lebih terjangkau bagi konsumen di negara tersebut," ucap Co-Founder Aplikasi Super, Debeasinta Budiman.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Aplikasi Super memiliki model bisnis yang mampu menghubungkan pemasok besar ke agen-agen kecil sehingga itu mampu mengurangi kebutuhan gudang dan armada berlebih dalam rantai suplai yang kurang efektif.

"Kami juga merasa sangat puas karena model sistem agen kami berhasil memberdayakan banyak perempuan di daerah-daerah. Perluasan jangkauan kami juga membantu mengurangi emisi karbon Indonesia. Model bisnis Aplikasi Super merupakan solusi yang menguntungkan bagi semua orang," kata Debeasinta.

Baca Juga: Gandeng PwC, East Ventures Pastikan Akuntabilitas Indonesia PASTI BISA

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya