TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Barang Impor di E-commerce, Jokowi Kaget Harga Baju Rp5 Ribu

Jokowi minta Indonesia jadi produsen, bukan cuma konsumen

Presiden Jokowi resmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Mobil Listrik, Rabu (16/3/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kaget menemukan baju di e-commerce dengan harga Rp5 ribu. Hal itu semakin membuat geram dirinya yang juga menemukan fakta bahwa barang impor murah membanjiri e-commerce di dalam negeri.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi ketika memberikan arahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lemhannas RI di Istana Negara, Rabu (4/10/2023).

"90 persen hati-hati, barangnya barang impor, lebih bahaya lagi. Bukan produk kita sendiri. Kalau produk kita sendiri kita taruh di e-commerce masih bagus, tapi 90 persen barang impor karena harganya sangat murah. Bahkan baju, kemarin ada yang dijual berapa? Rp5 ribu," kata Jokowi.

Baca Juga: TikTok Ngaku Terima Banyak Keluhan usai TikTok Shop Dilarang

1. Predatory pricing

ilustrasi ecommerce (pixabay.com)

Jokowi kemudian menyebut hal tersebut sebagai predatory pricing. Itu artinya ada praktik menjual barang di bawah harga produksi.

"Artinya di situ ada predatory pricing, sudah mulai bakar uang yang penting menguasai data, menguasai perilaku. Ini semua kita harus mengerti mengenai ini," ucap dia.

2. Jokowi ingatkan pentingnya jadi produsen

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan pentingnya Indonesia menjadi produsen, bukan cuma konsumen.

Dengan menjadi produsen, Indonesia bisa berjaya tidak hanya di dalam negeri melainkan juga di luar negeri atau setidaknya di level Asia Tenggara.

"Artinya kalau kita punya aplikasi yang masuk ke sana produsen dari produsen-produsen, dari barang-barang yang kita produksi sendiri. Syukur kita bisa masuk ekspor ke negara-negara, enggak usah jauh-jauh, di ASEAN dulu kita kuasai," sebut Jokowi.

Baca Juga: 11 Negara Larang TikTok, dari India hingga Selandia Baru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya