Ketimbang Manfaat, Bursa Kripto Bakal Lebih Banyak Mudharatnya
Bursa kripto tidak berdampak banyak buat perekonomian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto mengemukakan bahwa bursa kripto yang akan dibuat pemerintah pada akhir 2021 tidak akan berdampak banyak terhadap perekonomian Indonesia.
Pasalnya, Eko melihat mata uang kripto atau aset kripto belum bisa digunakan secara langsung untuk sektor riil.
"Manfaatnya hampir belum kelihatan, nggak ada malah. Walaupun ada bursa nanti arahnya apakah bisa memberikan dampak ke sektor riil. Kalau hanya muter-muter di bursa ya (kripto) jadi lebih banyak mudharatnya," ucap Eko, dalam diskusi daring "Plus-Minus Investasi Aset Kripto," Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: Setelah Anjlok Parah, Harga Bitcoin Mulai Bangkit Lagi
Baca Juga: Mendag Sebut Aset Kripto Tumbuh 5 Kali Lipat Jadi Rp370 Triliun
1. Bursa aset kripto bisa merusak ekosistem instrumen investasi lainnya
Alih-alih memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia, Eko melihat bursa kripto bisa merusak ekosistem instrumen investasi yang sudah ada sebelumnya di Indonesia.
Salah satunya adalah obligasi atau surat utang negara yang secara jelas bisa digunakan pada sektor riil untuk pembangunan negara.
"Pemerintah buat bursa ya oke-oke saja, tapi untuk dampak ke perekonomian Indonesia hampir nggka ada, malah mungkin merusak aset-aset investasi yang sudah ada seperti obligasi yang bisa jadi sarana untuk pembangunan," imbuh Eko.
Baca Juga: Bos BI Anggap Kripto cuma Aset karena Tidak Bisa Dipakai Bayar