MUI Disebut Minta Jatah Komisaris BUMN, Stafsus Erick Buka Suara
Kementerian BUMN tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga buka suara terkait adanya permintaan posisi komisaris BUMN dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar.
"Sehubungan dengan berita di media sosial dari satu media yang menyatakan MUI meminta komisaris BUMN perlu kami sampaikan, kami di BUMN tidak pernah ada permintaan komisaris untuk MUI atau pejabat di MUI," kata Arya saat dihubungi IDN Times, Minggu (21/3/2021).
Baca Juga: Arya Sinulingga: Gak Hanya Indonesia, Mafia Alkes Ada di Seluruh Dunia
Baca Juga: AstraZeneca Tanggapi MUI soal Vaksinnya Mengandung Produk Turunan Babi
1. BUMN tidak ada kaitan dengan vaksin AstraZeneca
Adapun kabar yang beredar di media sosial itu menyebutkan bahwa permintaan itu adalah sebagai imbal atas fatwa halal vaksin AstraZeneca oleh MUI yang diupayakan pemerintah.
Namun, seperti diketahui bersama bahwa MUI pada akhirnya menetapkan fatwa haram terhadap vaksin asal Inggris tersebut.
"Apalagi berhubungan dengan vaksin AstraZeneca, kami sama sekali tidak ada hubungannya dan kami tidak keterkaitan dengan hal tersebut. Jadi sekali lagi kami sampaikan bahwa sampai hari ini tidah ada satu permintaan pun untuk komisaris bagi pengurus-pengurus MUI di BUMN," jelas Arya.
Baca Juga: Begini Sikap Muhammadiyah Terkait Vaksin AstraZeneca Mengandung Babi