RI Kembangkan Ekosistem EV Battery, Bahlil: Ada Negara Tetangga Belum Ikhlas
LG investasi pembuatan baterai mobil listrik Rp142 triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan ada negara-negara yang tidak menyukai Indonesia jadi pemain besar dalam industri baterai mobil listrik.
Hal itu disampaikan Bahlil selepas masuknya investasi konsorsium LG untuk pembuatan ekosistem baterai mobil listrik di Kawasan Industri (KI) Batang, Jawa Tengah.
"Baterai ini banyak godaannya. Kelihatannya sebagian negara tetangga kita belum ikhlas kalau Indonesia ini menjadi negara industrialis baterai mobil," ujar Bahlil, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: Bahlil Jelaskan Alasan Penghentian Ekspor Listrik ke Mendag Singapura
Baca Juga: Alasan Mobil Listrik Lebih Mahal dari Mobil Konvensional
1. Ekosistem baterai mobil listrik Indonesia dimulai sejak lama
Bahlil menceritakan, pembangunan ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia telah dimulai sejak Hyundai memulai produksi mobil listriknya di Indonesia.
Sejak saat itu, pengembangannya semakin masif dengan mulai menerima investasi produksi baterai mobil listrik.
"Pemerintah Korea dan LG telah sepakat sejak 2020 membangun ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia dan hari ini sudah dilakukan tahap kedua di mana investasinya 9,8 miliar dolar AS (Rp142 triliun)," kata Bahlil.
Baca Juga: Mengupas Desain Eksterior Mobil Listrik Wuling EV