TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani: Pendapatan Negara Tumbuh 16,3 Persen Akhir Tahun Ini

Nominal pendapatan negara akhir 2021 Rp1.916 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (23/3/2021) (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati optimistis pendapatan negara bisa tumbuh mencapai 16,3 persen pada akhir tahun nanti. Hal itu tak terlepas dari situasi dan kondisi perekonomian di dalam negeri yang perlahan mulai mengalami pemulihan.

"Pendapatan negara kita proyeksikan akan mencapi 16,3 persen growth-nya. Nominalnya sekitar Rp1.916 triliun dan kita akan lihat nanti komponennya, akan kita identifikasi," kata Sri Mulyani dalam Kompas 100, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Pendapatan Negara Naik, Defisit APBN Turun Jadi Rp452 Triliun

Baca Juga: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Pendapatan Menengah Bawah

1. Proyeksi pendapatan negara lebih tinggi dari target

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Angka tersebut tentunya lebih tinggi dibandingkan target pendapatan negara yang ada di dalam Undang Undang (UU) Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN). Di dalam UU APBN, target penerimaan negara tahun 2021 sebesar Rp1.743,6 triliun.

Adapun hingga Oktober 2021, pendapatan negara telah mencapai Rp1.510 triliun. Capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang hanya Rp1.227 triliun. 

Baca Juga: Ini Penyebab Indonesia Masuk Kategori Negara Pendapatan Menengah Bawah

2. Pendapatan negara hingga akhir Oktober 2021 tunjukkan pertumbuhan

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sri Mulyani menyampaikan, pendapatan negara hingga akhir Oktober 2021 menunjukkan pertumbuhan cukup kuat, yaitu 18,2 persen. "Penerimaan pajak tumbuh 15,3 persen. Tahun lalu, kontraksinya 18,8 persen. Jadi, ini rebound dan recover penerimaan," ujar dia.

Kemudian, lanjut Sri Mulyani, Bea dan Cukai tumbuh 5,5 persen tahun ini dan menjadikannya naik 25,5 persen. "Penerimaan negara bukan pajak yang tahun lalu kontraksi 16,3 persen, tahun ini tumbuh 25,2 persen. Sehingga total seluruh pendapatan negara tumbuh 18,2 persen dibandingkan tahun lalu yang kontraksi 15,3 persen," katanya.

Dengan demikian, pendapatan negara sampai saat ini sudah mencapai 86,6 persen dari target Rp1.743 triliun.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya