TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Permainan Mafia, Buwas Ogah Sebut Negara Asal Impor Beras RI 

Bulog masih miliki kuota impor beras 400 ribu ton

Sidak Ketersediaan SPHP di Ritel Modern. (Dokumentasi/ Triyan IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), Budi Waseso, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah negara yang akan menjadi negara mitra impor beras.

Tahun ini, Bulog masih memiliki kuota impor 400 ribu ton beras dari total penugasan 2 juta ton. Dia enggan menyebut negara mana yang sedang dijajaki dengan alasan khawatir ada oknum di luar negeri yang akan menaikan harga.

"Tidak ada bidik-bidikan, semua negara kita ajak ngomong, saya tidak akan memberitahukan negara mana. Karena kalau begitu saya sebutkan negara yang dibeli pasti ada permainan ini. Kan jaringan internasional jangankan di negara sendiri, luar juga ada mafianya," kata Buwas, sapaan sangatnya, usai sidak ketersediaan beras di Lotte Grosir, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga: Bulog Impor 1,6 Juta Ton Beras Sepanjang 2023

1. Penjajakan dengan negara mitra masih berlanjut

Bulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Perum Bulog)

Bulog akan berkomunikasi dengan sebanyak-banyaknya calon negara mitra impor, tanpa menyebutkan spesifik negara mana yang menjadi target pemerintah. 

Kendati demikian, Budi memastikan proses penjajakan dengan sejumlah negara masih terus berlangsung hingga saat ini.

2. Perum bulog perhatikan berbagai aspek sebelum impor

Ilustrasi beras. kemendag.go.id

Sebelum melakukan impor beras, Bulog akan memperhatikan beberapa aspek termasuk harga, kualitas, kecepatan pengiriman, dan juga kesepakatan jumlah impor.

"Sekarang saya diam saja, karena jaringan internasional jangankan di negara sendiri, di luar negeri pun juga ada mafianya," katanya. 

Baca Juga: Catat! Harga Beras Bulog Naik Jadi Rp54.500 per 5 Kg

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya