Defisit APBN 2022 Dipatok Rp868 T, BI Mau Beli SBN Pemerintah Lagi?
BI sudah beli SBN pemerintah Rp131,96 triliun per 16 Agustus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan opsi pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan defisit APBN 2022 tetap terbuka. Opsi tersebut sedang dibicarakan dengan DPR.
Perlu diketahui, dalam RAPBN 2022 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesar Rp868 triliun atau setara dengan 4,85 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Untuk pembiayaan fiskal tentu saja, pemerintah sedang dalam proses pembahasan dengan Banggar DPR," kata Perry usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang disiarkan virtual, Kamis (19/8/2021).
Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Targetkan Tekor ABPN Turun ke 4,85 Persen Tahun Depan
Baca Juga: Defisit APBN Bakal Melebar ke 5,82 Persen, Kok Bisa?
1. Kebutuhan anggaran pemerintah sangat besar
Menurut Perry, kebutuhan anggaran pemerintah memang sangat besar, terutama untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan sosial.
"Kebutuhan anggaran untuk biaya kesehatan dan kemanusiaan itu sangat-sangat besar. Di situlah hal-hal ini yang terus kita koordinasikan dengan Bu Menteri Keuangan. Dan kami dalam proses pembahasan dengan DPR. Pada waktunya tentu saja Bu Menteri dengan saya akan memberikan penjelasan mengenai hal ini," ucap dia.
Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Lampaui Kesehatan, Pemerintah Diminta Rombak
Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah