TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Obligasi AS Cuan Lagi, Dolar AS Tekuk Rupiah Pagi Ini

Kurs rupiah melemah 4 poin

Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (2/10/2023). 
 
Mengutip RTI, nilai tukar rupiah melemah 4 poin ke Rp15.494 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Hingga pukul 09.30 WIB, kurs rupiah masih melemah 14 poin atau 0,09 persen ke Rp15.504.

Saat penutupan perdagangan akhir pekan lalu pada Jumat, 29 September 2023, kurs rupiah menguat 82 poin atau 0,53 persen ke Rp15.483 per dolar AS.

Baca Juga: 1 Mio Berapa Rupiah? Ini Arti dan Singkatan Bilangan Lainnya

1. Imbal hasil obligasi AS kembali naik

Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan penguatan dolar AS pagi ini dilatarbelakangi imbal hasil obligasi AS yang kembali naik. Untuk tenor 10 tahun, kembali bergerak di atas 4,6 persen dari sebelumnya 4,5 persen. 

"Tenor 30 tahun juga naik, bergerak di atas 4,7 persen, sebelumnya 4,6 persen. Indeks dolar AS juga kembali bergerak di atas 106, sebelumnya sempat turun ke kisaran 105," kata Ariston kepada IDN Times.

Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) juga masih menunjukkan sikap hawkish, alias cenderung pada kebijakan suku bunga acuan di tingkat tinggi.

"Ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga AS sekali lagi tahun ini meninggi. Apalagi data ekonomi AS belakangan menunjukan bahwa tingkat inflasi masih belum turun ke target 2 persen dengan kondisi ekonomi AS yang masih solid," kata Ariston.

2. Inflasi RI masih stabil bakal tahan pelemahan rupiah

Adapun di dalam negeri, Ariston memprediksi angka Inflasi di bulan September 2023 masih stabil. Hal itu diprediksi bisa menahan pelemahan rupiah.

"Data inflasi Indonesia yang menunjukkan inflasi masih stabil di kisaran target dan aktivitas manufaktur yang masih bertumbuh juga bisa membantu menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.

Baca Juga: BI Ungkap Alasan Rupiah Terus Melemah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya