TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KKP: Potensi Budi Daya Benih Lobster Mencapai US$60 Miliar per Tahun

Maaf sulit dikoversi ke rupiah, nolnya kebanyakan

Rokhmin Dahuri (IDN Times/Wildan Ibnu)

Jakarta, IDN Times - Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Rokhmin Dahuri, menyampaikan bahwa potensi budi daya benih lobster setiap tahunnya mencapai US$60 miliar. Sayangnya, pencapaian Indonesia masih jauh dari angka yang dibayangkan. 

“Potensi penerimaan dari perdagangan lobster ke luar negeri, kalau 50 persen dari benihnya dioptimalkan dengan budi daya, itu potensinya mencapai US$30 miliar per tahun,” kata Rokhmin dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Rabu (26/8/2020). 

Baca Juga: KKP: Neraca Perdagangan Hasil Perikanan Meningkat 10,5 Persen 

1. Indonesia memiliki lahan benih lobster yang besar

Ilustrasi Lobster (IDN Times/Vanny El Rahman)

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-2004 itu, potensi tersebut bukan bualan belaka mengingat Indonesia memiliki 12,3 juta hektare lahan yang bisa dikembangkan untuk mengoptimalkan nilai lobster. Saking luasnya, Rokhmin yakin  sektor lobster bisa menciptakan 9,2 juta lapangan kerja. 

“Hanya saja di 2019 kita baru memanfaatkannya 2,29 persen,” terang dia. 

2. Indonesia termasuk jawara di bidang kelautan

Ilustrasi Lobster (IDN Times/Vanny El Rahman)

Potensi kelautan Indonesia bukan main-main. Pada 2016 silam, Indonesia pernah menempati peringkat kedua sebagai negara dengan hasil laut terbanyak di dunia setelah Tiongkok. Kontribusi Indonesia terhadap produk laut global mencapai 15 persen. 

Rokhmin menambahkan, Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa untuk melengserkan Tiongkok. “Budi daya produk kelautan tidak seperti sains roket yang hanya kalangan tertentu yang bisa melakukannya. Budi daya kelautan bisa dilakukan oleh siapa aja,” tambahnya. 

Baca Juga: Mundur dari KKP, Chalid Muhammad Kritik 4 Kebijakan Menteri Edhy

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya