Antam Pastikan Smelter Feronikel Halmahera Timur Beroperasi Tahun Ini
Jakarta, IDN Times - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berupaya menyelesaikan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, tahun ini. Antam menargetkan smelter feronikel tersebut bisa beroperasi pada semester-II 2023.
"Pada akhir Desember 2022, proses switch-on pembangkit listrik sebesar 15MW telah dilaksanakan. Direncanakan fase kedua switch-on pembangkit listrik dengan akumulasi daya sebesar 75MW akan dilaksanakan pada akhir semester pertama/awal semester kedua tahun 2023," kata Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (13/6/2023).
Faisal menambahkan, penyelesaian pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur pada tahun ini merupakan salah satu target terkait proyek strategis perusahaan.
"Di tahun ini, selain Pengembangan EV Battery, penyelesaian Pabrik Feronikel Halmahera Timur merupakan fokus proyek strategis Antam. Kami senantiasa berupaya merealisasikan target proyek P3FH di tahun ini," ujar dia.
1. Berdampak pada masyarakat sekitar
Upaya Antam itu disebut bakal berdampak baik bagi kinerja. Selain itu, upaya itu akan berdampak baik bagi masyarakat di sekitar smelter feronikel di Halmahera Timur.
"Dampak beroperasi smelter ini mungkin belum bisa dirasakan dalam waktu dekat, namun ini merupakan sebuah komitmen yang akan memberikan nilai tambah, baik ke ekonomi, dan juga penyerapan tenaga kerja," kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Daymas Arangga.
2. Masuk industri baja stainless dalam negeri
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan, pengolahan feronikel Antam tersebut bisa langsung masuk ke industri stainless steel dalam negeri.
Bukan hanya itu, Bhima juga berharap pabrik itu bisa jadi nilai tambah bagi masyarakat sekitar lokasi smelter baik tenaga kerja dan kontribusi ke ekonomi lokal yang makin optimal.
"Meskipun dampak tidak langsung serta-merta, dari sisi konstruksi dampaknya akan terasa, sedangkan untuk nilai tambah akan terasa dalam 2-3 tahun ke depan," ujar Bhima.
3. Kapasitas produksi pabrik feronikel Halmahera Timur
Pabrik Feronikel Halmahera Timur Antam akan memiliki kapasitas produksi 13.500 ton feronikel per tahun. Untuk mendukung operasional pabrik, PT PLN (Persero) dan Antam juga telah melangsungkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL).
Guna melancarkan dukungan tersebut, PLN telah merelokasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan Gas (PLTDG) dari Batanghari, Sumatra Selatan ke Halmahera Timur.
Dalam keterangan terpisah, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan memastikan pasokan listrik untuk smelter feronikel Antam di Halmahera Timur cukup hingga jangka panjang. Ia menilai, kesiapan pasokan listrik akan menjadi landasan untuk sektor industri pertambangan nikel bisa cepat berkembang.
“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kebijakan hilirisasi nikel ini mutlak kita laksanakan. Tugas kami di PLN memastikan pasokan listrik untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis,” ucap Darmawan.