Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ilmu Makroekonomi: Pengertian dan Bedanya dengan Mikroekonomi

Ilmu Makroekonomi: Pengertian dan Bedanya dengan Mikroekonomi
ilustrasi menulis rencana (pexels.com/Startup Stock Photos)
Intinya sih...
  • Pengertian makroekonomi
    • Ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi nasional dan regional secara menyeluruh.
    • Fenomena yang dipelajari meliputi pendapatan nasional, inflasi, PDB, dan pengangguran.
    • School of thoughts dalam makroekonomi
      • Ekonomi Klasik, Keynesian, New-Keynesian, dan Neoklasikal.
      • Masing-masing memiliki pandangan berbeda dalam memandang berbagai hal.
      • Perbedaan makroekonomi dan mikroekonomi
        • Makroekonomi berbicara dengan lingkup yang lebih luas daripada mikroekonomi.
        • Faktor-fakt
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahukah kamu apa itu ilmu makroekonomi? Tentu dari namanya kamu bisa menebak bahwa itu berhubungan dengan ekonomi. Lalu, apa bedanya dengan mikroekonomi? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu simak penjelasan lengkap di bawah ini. 

1. Pengertian makroekonomi

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Yan Krukov)

Banyak ahli yang sudah menjelaskan terkait Ilmu makroekonomi, dan disini hanya mengambil menurut beberapa ahli saja. Menurut Britannica ilmu makroekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dari ekonomi nasional maupun regional secara menyeluruh.

Dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah dijelaskan bahwa cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari ilmu ekonomi secara keseluruhan, meliputi tenaga kerja dan pengangguran, anggaran pendapatan dan pengeluaran pemerintah, pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan fiskal dan moneter, produktivitas, pertumbuhan ekonomi,  tingkat harga, neraca pembayaran dari nilai tukar, perdagangan internasional dan aliran modal, serta lainnya (macroeconomics).

Sementara Gregory Mankiw menjelaskan bahwa ilmu makroekonomi merupakan ilmu yang mempelajari fluktuasi dari siklus pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, distribusi produksi dan pendapatan, inflasi, pengangguran, dan pasar keuangan. Secara sederhana ilmu ini yang  mempelajari permintaan dan penawaran secara agregat.

Jadi makroekonomi adalah sebuah cabang dalam ilmu ekonomi yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan, mengenai dalam skala yang besar bagaimana ekonomi berperilaku.

Fenomena-fenomena yang dipelajari dalam ilmu makroekonomi meliputi pendapatan nasional, inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat harga, produksi domestik bruto (PDB), dan perubahan di tingkat pengangguran.

2. School of thoughts dalam makroekonomi

ilustrasi bertindak kasar (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi bertindak kasar (pexels.com/Yan Krukov)

Seperti kebanyakan ilmu pengetahuan, para ahli di bidang makroekonomi pun memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam memandang berbagai hal. Beberapa pandangan-pandangan terkenal dalam makroekonomi tersebut secara singkat adalah sebagai berikut.

1. Ekonomi Klasik

Pandangan ini berdasar pada teori awal milik Adam Smith. Dalam pandangan ini, para ahli ekonomi di aliran klasik percaya bahwa harga, upah, dan tingkat bunga bersifat fleksibel dan bahwa pasar selalu jelas. 

Salah satu fundasi yang dianggap penting dari pemikiran makroekonomi klasik adalah teori kuantitas uang. Teori itu menjelaskan hubungan di antara penawaran uang dengan permintaan agregat dan tingkat harga.

Pada dasarnya teori kuantitas Klasik menerangkan perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan menyebabkan kenaikan harga yang sama tingkatnya dengan tingkat kenaikan penawaran uang. 

Persamaan MV=PT, merupakan teori kuantitas uang. Dengan M yaitu penawaran uang, menggunakan P untuk tingkat harga dan T adalah produk nasional yang dinyatakan dalam nilai kuantitas barang.

Pada hakikatnya, nilai MV menggambarkan nilai transaksi yang dilakukan dalam perekonomian dalam satu tahun tertentu. Sedangkan PT menggambarkan nilai produk nasional nominal yang dibeli dalam tahun yang sama.

Persamaan itu pada dasarnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat, yaitu nilai transaksi = nilai barang. 

Misalnya, seorang individu membeli buku teks dengan harga Rp20 ribu. Maka individu tersebut akan membayar ke kasir dengan jumlah uang sebanyak Rp20 ribu. Toko buku memberi buku yang berharga Rp20 ribu dan ini adalah sebagian dari pendapatan nasional.

Dengan demikian persamaan di atas menggambarkan nilai transaksi ke atas produksi nasional yang berlaku dalam suatu periode. 

Persamaan ini dalam analisis makroekonomi adalah penting. Hal ini disebabkan karena digunakan sebagai suatu cara mengemukakan pandangan mengenai pertalian di antara penawaran uang dan tingkat harga.

2. Ekonomi Keynesian

Pandangan ini berdasar pada berpegang pada hasil karya John Maynard Keynes. Para Keynesian atau ahli ekonomi di aliran ini berfokus pada permintaan agregat (aggregate demand) selaku faktor utama penyebab isu-isu seperti pengangguran dan siklus bisnis.

Para ahli ekonomi Keynesian mempercayai bahwa melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, siklus bisnis dapat dikelola dengan intervensi aktif dari pemerintah.

3. Ekonomi New-Keynesian

Pandangan ini merupakan penyempurnaan dari pandangan ekonomi Keynesian. Pandangan in menambahkan dasar mikroekonomi ke dalam pemahaman teori ekonomi, misalnya walaupun rumah tangga dan perusahaan beroperasi berdasarkan ekspektasi yang rasional, mereka masih harus menghadapi beberapa jenis kegagalan pasar, seperti sticky prices dan sticky wages.

4. Ekonomi Neoklasikal

Pandangan ini merupakan penganut ekonomi neoklasikal  yang mempercayai bahwa pasar akan selalu berada dalam posisi ekuilibrium dan bahwa makroekonomi berfokus pada pertumbuhan faktor-faktor penawaran dan pengaruh dari penawaran uang (money supply) terhadap tingkat harga.

3. Perbedaan makroekonomi dan mikroekonomi

Ilustrasi menabung (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi menabung (IDN Times/Sukma Shakti)

Ruang lingkup yang dibicarakan dalam makroekonomi secara sederhana berbeda dengan mikroekonomi. Kita tahu bahwa makroekonomi berbicara dengan lingkup yang lebih luas, jika kita lihat berdasarkan namanya saja.

Meskipun demikian, faktor-faktor yang dibicarakan di makroekonomi dapat juga berpengaruh dengan mikroekonomi, misalnya yang dibicarakan di makroekonomi  mengenai tingkat pengangguran maka juga memengaruhi ketersediaan tenaga kerja yang menjadi fokus pada mikroekonomi.

Selain itu, terdapat perbedaan perilaku yang dapat terjadi dalam konteks mikroekonomi terhadap konteks makroekonomi. Salah satu contohnya adalah yang diperkenalkan oleh Keynes yaitu Paradox of Thrift.

Secara individu, menabung merupakan kunci dalam membangun kekayaan (wealth). Namun demikian, secara agregat makroekonomi, hal ini dapat justru berdampak pada perlambatan ekonomi dan berkurangnya kekayaan secara agregat. Apabila semua orang berperilaku yang sama yaitu menabung.

Demikianlah penjelasan singkat tentang apa itu makroekonomi. Dengan sejumlah definisi dan memaparkan perbedaannya dengan mikroekonomi, semoga kamu bisa melihat gambaran yang jelas. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Cara Pinjam Uang di Bank BRI dan Syarat Lengkapnya, Catat!

15 Sep 2025, 22:00 WIBBusiness