Neraca Perdagangan: Pengertian, Jenis, dan Penghitungannya

Istilah neraca perdagangan mungkin sudah tidak asing terdengar. Apalagi bagi kamu yang pernah belajar ilmu ekonomi, baik di sekolah maupun bangku kuliah.
Neraca perdagangan atau Balance of Trade (BoT) menjadi salah satu komponen yang amat penting, khususnya dalam neraca pembayaran. Neraca ini kerap dimanfaatkan sebagai indikator dari transaksi internasional.
Penasaran penjelasan lengkap tentang neraca ini? Simak terus artikel ini sampai akhir, yuk!
1. Pengertian neraca perdagangan
Neraca perdagangan atau Balance of Trade (BoT) merupakan perbedaan antara nilai seluruh barang serta jasa yang diekspor dan yang diimpor dari suatu negara. Perbandingan tersebut berdasarkan periode waktu khusus.
Balance of Trade menjadi komponen yang terbesar di dalam neraca pembayaran. Sebab BoT jadi indikator guna mengukur seluruh transaksi secara internasional.
Dalam praktiknya, Balance of Trade memiliki dua sifat, yakni positif dan negatif. Suatu negara diklaim memiliki Balance of Trade yang positif jika negara tersebut lebih banyak melaksanakan kegiatan ekspor dibandingkan aktivitas impor.
Namun sebaliknya, saat negara lebih banyak melakukan impor dari negara lain dibandingkan kegiatan ekspor, maka negara tersebut mempunyai Balance of Trade yang bersifat negatif.
2. Penghitungan neraca perdagangan
Terdapat dua hal yang diperlukan untuk menghitung Balance of Trade atau neraca perdagangan, yakni nilai ekspor serta nilai impor. Balance of Trade memiliki rumus yang sederhana, yakni nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Yang dimaksud ekspor adalah barang serta jasa yang dibuat di dalam negeri, lalu dijual para orang asing. Sedangkan, impor merupakan barang serta jasa yang dibeli penduduk suatu negara.
Di mana barang serta jasa tersebut diproduksi di luar negeri. Namun, terdapat celah yang mengakibatkan penghitungan Balance of Trade jadi tidak akurat. Salah satunya yakni perdagangan gelap. Sebab di dalam perdagangan gelap, terdapat beberapa aktivitas transaksi yang hanya tercatat di satu negara.
Aktivitas tersebut baik di negara yang mengekspor maupun mengimpor, sementara negara lainnya tidak. Alhasil, akumulasi keseluruhan neraca perdagangan di dunia jadi tak seimbang.
3. Jenis neraca perdagangan surplus dan defisit
Neraca perdagangan terdapat 2 jenis, yaitu surplus dan defisit. Neraca perdagangan atau Balance of Trade surplus merupakan suatu kondisi ketika nilai transaksi dari ekspor jauh lebih besar dibandingkan nilai impor. Jika kondisi dari neraca perdagangannya surplus, hal tersebut amat menguntungkan bagi suatu negara.
Sebab nilai pendapatannya dapat jauh lebih besar. Supaya Balance of Trade dapat selalu surplus, negara perlu sebisa mungkin memelihara nilai ekspor serta impornya.
Sedangkan Balance of Trade yang defisit adalah kebalikan dari yang surplus. Keadaan BoT dikatakan defisit bila nilai transaksi impornya jauh lebih besar daripada nilai ekspornya.
Bagi sebagian negara, terutama negara berkembang, keadaan ini dianggap tak menguntungkan. Sebab biaya yang dibutuhkan untuk impor jauh lebih besar daripada pendapatan melalui transaksi ekspor.
4. Neraca perdagangan seimbang
Balance of Trade ini merupakan kondisi ketika nilai transaksi ekspor serta impornya seimbang. Artinya, negara tidak mengalami untung maupun rugi. Keadaan ini lumayan sulit dipertahankan oleh negara tertentu.
Sebenarnya keadaan neraca perdagangan yang surplus tak selamanya baik. Begitu juga defisit yang tidak selamanya menampakkan tanda bahaya terhadap kondisi perekonomian.
Balance of Trade yang surplus akan dibutuhkan saat perekonomian berada di fase resesi. Sebab, surplus perdagangan mungkin akan membantu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Selain itu, juga berpengaruh terhadap peningkatan permintaan atas suatu produk barang serta jasa.
Sebaliknya, defisit perdagangan sebetulnya juga dibutuhkan. Terutama saat kondisi ekonomi suatu negara mengalami ekspansi. Alasannya, di waktu seperti itu jumlah barang yang diimpor jadi semakin banyak, tetapi harga tetap dalam kondisi rendah karena muncul persaingan bisnis yang banyak.
5. Pertumbuhan dan pendapatan ekonomi
Faktor pertama yang dapat memengaruhi Balance of Trade adalah perkembangan ekonomi yang kuat di suatu negara. Hal ini akan mampu membantu meningkatkan standar juga pendapatan warga di negara tersebut. Dengan demikian, maka dapat membuat suatu usaha melakukan ekspansi. Terutama dalam menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan sampai pendapatan di dalam perekonomian suatu negeri.
Apabila suatu negara berhasil memanfaatkan keadaan ini dengan baik, maka negara tersebut mampu meningkatkan permintaan impor yang asalnya dari negara lain.
Supaya dapat mendukung suatu negara dalam memperoleh nilai ekspor yang tinggi, maka negara tersebut dapat meningkatkan permintaan barang modal. Selain itu juga permintaan bahan baku, sehingga hal tersebut akan membantu mendorong terjadinya perdagangan internasional yang dilakukan antar negara.
6. Nilai tukar neraca perdagangan
Faktor berikutnya yang memengaruhi nilai Balance of Trade yakni nilai tukar. Dalam perkembangan ekonomi BoT di suatu negara juga turut berpengaruh terhadap nilai tukar. Hal ini disebabkan jika sebuah negara melakukan aktivitas ekspor impor, maka mata uang yang diaplikasikan sebagai alat tukar tentu berbeda.
Dengan demikian, siapa saja yang melakukan kegiatan impor maupun ekspor dalam negeri, maka wajib menukarnya mata uang dengan mata uang negara lain. Sehingga, aktivitas yang memanfaatkan nilai tukar mata uang akan memberikan dampak terhadap neraca perdagangan.