RI Cetak Surplus Neraca Dagang 60 Bulan Berturut, Ini Rinciannya

- Surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencapai 0,16 miliar dolar AS.
- Ekspor nonmigas naik 7,17% menjadi 19,57 miliar dolar AS, sedangkan ekspor migas turun 13,38% menjadi 1,17 miliar dolar AS.
- Total nilai impor Indonesia pada periode Januari–April 2025 meningkat sebesar 6,27 persen secara tahunan menjadi 76,29 miliar dolar AS.
Jakarta, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 kembali mencatat surplus 0,16 miliar dolar AS.
Namun demikian, angka surplus ini tercatat menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia telah mengalami surplus neraca perdagangan selama 60 bulan berturut-turut sejak April 2020.
"Pada April 2025, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sebesar 0,16 miliar dolar AS," ujar Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (2/6/2025).
1. Komoditas nonmigas penyumbang surplus

Pudji menjelaskan surplus neraca perdagangan tersebut terutama ditopang oleh komoditas nonmigas, yang menyumbang surplus sebesar 1,51 miliar dolar AS. Meski demikian, angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 6 miliar dolar AS.
"Kontributor utama surplus dari sektor nonmigas antara lain adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72)," ungkap Pudji.
Sementara itu, neraca perdagangan sektor migas mencatatkan defisit sebesar 1,35 miliar dolar AS. Meskipun demikian, defisit ini menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 1,67 miliar dolar AS. Komoditas utama penyumbang defisit migas adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari–April 2025 mencapai 11,07 miliar dolar AS, meningkat 0,95 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
2. Rincian kinerja ekspor April

Lebih lanjut, nilai ekspor Indonesia pada April 2025 tercatat sebesar 20,74 miliar dolar AS, atau naik 5,76 persen dibandingkan April 2024.
Ekspor nonmigas pada April 2025 mencapai 19,57 miliar dolar AS, naik 7,17 persen dibandingkan April 2024 yang sebesar 18,26 miliar dolar AS. Sementara itu, nilai ekspor migas tercatat sebesar 1,17 miliar dolar AS, turun 13,38 persen dibandingkan April 2024 yang sebesar 1,35 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari–April 2025 meningkat sebesar 6,65 persen secara tahunan. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, total ekspor tercatat sebesar 81,92 miliar dolar AS, sedangkan pada tahun ini mencapai 87,36 miliar dolar AS.
“Total nilai ekspor sepanjang Januari–April 2025 mengalami peningkatan sebesar 6,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan, yang naik sebesar 11,64 persen,” ungkap Pudji.
2. Kinerja impor April capai 20,59 miliar dolar AS

Di sisi lain, nilai impor Indonesia juga mengalami kenaikan. Impor pada April 2025 tercatat sebesar 20,59 miliar dolar AS, naik 21,84 persen dibandingkan April 2024 yang sebesar 16,90 miliar dolar AS.
Nilai impor migas selama April 2025 tercatat sebesar 2,52 miliar dolar AS, turun 15,57 persen dibandingkan April 2024 yang mencapai 2,98 miliar dolar AS. Sementara itu, impor nonmigas pada April 2025 tercatat sebesar 18,07 miliar dolar AS, naik 21,86 persen dibandingkan April 2024 yang sebesar 13,91 miliar dolar AS.
"Secara kumulatif, total nilai impor Indonesia pada periode Januari–April 2025 meningkat sebesar 6,27 persen secara tahunan menjadi 76,29 miliar dolar AS," tegasnya.